H.M Dachlan S., Penulis Tertua dalam Launching Buku RVL 2024

Oleh Much. Khoiri

Ada yang tampak unik dan sangat menarik dalam launching buku dalam rangka kopdar 3 Rumah Virus Literasi (2024) di BBGP Provinsi Jawa Timur, 26-27 Oktober 2024. Apa gerangan itu?

Dari putaran vidio launching buku, pada urutan kedua setelah founder RVL, ada nama penulis Drs. H.M Dachlan S., sosok penulis tertua peserta launching—dalam kondisi berdiri, memegang bukunya berjudul “Sepuluh Kiat Jitu membentuk Keluarga Bahagia” (2024), bersampul biru cerah dengan foto diri dan rumah adat.

Puang Bapak memegang buku sambil berdiri tegak. Sumber gambar: panitia RVL 2024

Mengapa beliau termasuk penulis tertua di antara penulis yang ikut launching buku? Dari penelusuran saya, beliau sekarang ini berusia 94 tahun—bahkan bisa dua kali lipat usia sebagian peserta lain, bahkan tiga kali lipat usia Mas Kacong, peserta paling bontot.

Eit, meski beliau penulis tertua, semangatnya jangan ditanya. Fisik boleh tua, tetapi semangat tetap anak muda. Lihatlah, beliau berusaha berdiri tegak dengan memegang buku barunya, itu mengirimkan pesan kepada kita, bahwa beliau harus tampak gagah dan kuat di mata generasi muda. Semangat menulisnya juga luar biasa—buktinya? Buku yang dipegangnya bukti nyata tak terbantahkan!

Dari penelusuran dari berbagai sumber, beliau masih lancar membaca, berbicara, dan menulis—meski perlahan. Membaca telah mendarah daging pada beliau, yang dilakukannya semenjak muda. Pikirannya masih runtut, lancar, dan enak diikuti saat lewat rekaman vidio beliau mengupas buku saya “Kitab Kehidupan: Mimum Kopimu, Baca Dirimu, Temukan Fitrahmu, Hayati Hidup Baru” (2023).

Buku yang dipegangnya sengaja dipersembahkan untuk kegiatan launching buku pada kopdar 3 RVL. Maka, keikutsertaan beliau dalam kopdar secara daring adalah bukti kesungguhan beliau dalam bidang menulis—bahkan menulis di usia senja.

Yang paling istimewa dari beliau, sebagaimana tercermin dalam judul buku beliau tersebut, adalah bahwa beliau menulis dengan menunjukkan keteladanan. Apa yang ditulis adalah apa pengalaman yang telah teruji, lalu ditulis sebagai panduan keteladanan bagi keluarga Tompo Tikka serta masyarakat sekitarnya.

Puang Bapak yang berdiri gagah sambil memegang bukunya. Gambar: Dok keluarga

Jika Anda ingin belajar banyak tentang bagaimana menulis buku yang berbasis pengalaman pribadi dalam mendidik keluarga, maka bacalah buku beliau, atau mampirlah ke rumah beliau untuk membuktikan kebenarannya.

Itulah Puang Bapak—begitu beliau disapa—penulis tertua yang menulis dengan keteladanan, yang menulis buku untuk warisan dan wahana pendidikan bagi keluarga dan generasi penerus. Dalam bahasa Bugis, saya ingin tahu, sebutan apakah yang paling cocok untuk beliau?[]

*Much. Khoiri adalah nama pena Dr. Much. Koiri, M.Si, Dosen FBS Unesa, Founder RVL, Ketua Apebskid Komisariat Jatim, sponsor literasi, editor/penulis buku. Tulisan ini pendapat pribadi.

Author: admin

MUCH. KHOIRI adalah dosen Kajian Budaya/Sastra dan Creative Writing, sponsor literasi, blogger, certified editor & writer 78 buku dari Unesa. Di antaranya "Kitab Kehidupan" (2021) dan "Menjerat Teror(isme): Eks Napiter Bicara, Keluarga Bersaksi" (2022), Menyuarakan Creative (Nonfiction) Writing dari Ruang Ketiga (2024) View all posts by admin