Konflik Palestina-Israel, Hanya Allah Tahu Rahasianya

Posted on November 30, 2023December 3, 2023Categories Catatan HarianTags , , , , , 6 Comments on Konflik Palestina-Israel, Hanya Allah Tahu Rahasianya

Oleh Much. Khoiri PERANG Palestina-Israel kembali pecah, 70 orang tewas. Mimpi buruk penduduk Gaza datang lagi. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) kembali menyerang setelah gencatan sejata dinyatakan berakhir. Di hari pertama serangan kemarin (1/12) setidaknya 70 orang meninggal dunia. (Jawa Pos, 2/12). Detik ini konflik Palestina-Israel sudah berada di luar nalar dan kemampuan saya untuk memahaminya—terutama genosida membuta-tuli terhadap ribuan ibu dan anak. Sungguh pelanggaran kemanusiaan serius. Jangankan saya, kita; PBB pun tak berdaya. Itulah area “rahasia” yang hanya Allah mengetahuinya. … Continue reading “Konflik Palestina-Israel, Hanya Allah Tahu Rahasianya”

Menulis Sosok, Mengedifikasi dengan Apresiasi dan Keteladanan: Sebuah Kata Pengantar

Posted on November 28, 2023Categories Literasi 3 Comments on Menulis Sosok, Mengedifikasi dengan Apresiasi dan Keteladanan: Sebuah Kata Pengantar

Oleh Much. Khoiri Pada detik-detik ini kita ditakdirkan untuk berandai-andai. Andaikata Plato tidak menuliskan pemikiran-pemikiran gurunya, Socrates, mungkin muridnya, Atistotle, dan para pembelajar filsafat setelahnya tidak mengetahui banyak tentang Socrates. Faktanya, tulisan-tulisan Plato telah memungkinkan para cendekiawan menelaah dan merekonstruksi pemikiran Socrates. Dengan kalimat lain, andaikata Plato tidak menuliskan pemikiran-pemikiran Socrates yang telah ditularkan padanya, amat mungkin Socrates telah tenggelam dalam sejarah filsafat Yunani, bahkan sejarah dunia. Tanpa perantara tulisan Plato, kebijaksanaan-kebijaksanaan Socrates untuk masyarakat Athena pastilah hilang ditelan zaman. … Continue reading “Menulis Sosok, Mengedifikasi dengan Apresiasi dan Keteladanan: Sebuah Kata Pengantar”

Silaturahmi Politik

Posted on November 25, 2023November 26, 2023Categories Catatan HarianTags , , , 10 Comments on Silaturahmi Politik

Oleh Much. Khoiri Dulgemuk menjelajah koran pagi. Menjelang pemilu begini, berita berlimpah tentang tokoh-tokoh politik—di antara limpahan berita penting lainnya—menghiasi koran-koran cetak dan online, televisi, radio, serta media-media baru semacam youtube, tiktok, facebook, telegram, twitter, dan sebagainya. Semua ada dalam genggaman! Dulgemuk membaca keras beberapa judul berita: “50 tawanan Hamas ditukar 150 tahanan. Selebriti Pro-Palestina dikucilkan. Puluhan jurnalis jadi korban senjata Israel. Empat provinsi belum tetapkan UMP 2024. Dua korban laka KA Lumajang masih kritis. Apdesi bantah dukung capres. Lalu … Continue reading “Silaturahmi Politik”

Gelar di Depan/Belakang Nama

Posted on November 24, 2023Categories Catatan Harian 12 Comments on Gelar di Depan/Belakang Nama

Oleh Much. Khoiri DULGEMUK geleng-geleng kepala dan berdehem-dehem. Seperti lagu yang disetel ulang, setiap saat menjelang pemilu, gelar akademik dan gelar nonakademik bertebaran di baliho-baliho, di sepanjang jalan protokol. Di baliho-baliho yang kadang menyesaki tepi jalan itu, terpajang nama-nama calon legislatif (caleg) lengkap gelar sarjana dan gelar haji atau hajjahnya. Dalam amatan Dulgemuk, ada yang memasang gelar sarjana, gelar master, gelar doktor—bahkan gelar profesor. Orang menjadi tahu, caleg di baliho itu tingkat pendidikannya apa. Di mata masyarakat awam, orang yang … Continue reading “Gelar di Depan/Belakang Nama”

“Diam Itu Emas” Bukan untuk Komunitas Penulis

Posted on November 19, 2023Categories LiterasiTags , , , , , , , 8 Comments on “Diam Itu Emas” Bukan untuk Komunitas Penulis

Oleh Much. Khoiri UNGKAPAN “diam itu emas” (silence is gold) kerap kita dengar, guna menyiratkan, bahwa lebih baik diam dan tidak boros bicara dari pada tidak bisa berbicara yang bagus dan bermanfaat. Ungkapan itu juga memberi pesan untuk tidak meremehkan orang yang diam, sebab amat mungkin dia orang yang berilmu atau tawadhu’. Makna pertama tampak berkaitan dengan kebiasaan orang tertentu yang hanya suka bicara tetapi kosong isinya. Istilahnya, “tong kosong berbunyi nyaring.” Sebuah tong kosong akan nyaring dan keras bunyinya … Continue reading ““Diam Itu Emas” Bukan untuk Komunitas Penulis”

Kangen Ziarah Kubur

Posted on November 18, 2023Categories Catatan Harian 8 Comments on Kangen Ziarah Kubur

Oleh Much. Khoiri INI hari Sabtu 18 November 2023—sudah lebih satu bulan saya belum berziarah kubur, di mana pun yang bisa diziarahi. Rasanya sudah kangen untuk segera bisa melakukan ziarah kubur. Tatkala kangen ini belum terobati, terasa ada yang hilang. Mengapa sampai kangen? Apakah kekangenan ini sama dengan kekangenan seseorang kepada kekasihnya? Saya tidak bisa membandingkannya head to head dalam hal ini. Masing-masing memiliki dimensi dan kapasitasnya sendiri. Hanya saja, saya tak memungkiri, bahwa ziarah kubur itu salah satu kesenangan … Continue reading “Kangen Ziarah Kubur”

Proses Menulis Kreatif Itu Tidak Instan

Posted on November 17, 2023Categories Literasi 12 Comments on Proses Menulis Kreatif Itu Tidak Instan

Oleh Much. Khoiri JUDUL tulisan ini sejatinya tidak kosong makna, melainkan mengandung makna hakiki! Sebagaimana kita menjalani hidup ini, proses belajar apa saja tidak ada yang instan, demikian pula proses kreatif—terlebih lagi proses menulis kreatif. Tegasnya, proses menulis kreatif tidaklah instan. Ungkapan ini sengaja saya sampaikan sebagai pengingat (reminder) bagi diri sendiri dan teman sesama penulis—terutama kita yang masih belajar untuk menguasai berbagai genre menulis, atau mendalami salah satu genre menulis. Dengan reminder ini, kita akan mensugesti diri bahwa menjalani … Continue reading “Proses Menulis Kreatif Itu Tidak Instan”

Lupa pun Anugerah yang Indah

Posted on November 14, 2023November 14, 2023Categories Catatan Harian 12 Comments on Lupa pun Anugerah yang Indah

Oleh Much. Khoiri KEBANYAKAN kita menyesali diri ketika kita melupakan sesuatu. Bahkan, kita tak jarang mencaci-makin diri sendiri atau kecerobohan yang dilakukan akibat lupa akan sesuatu itu. Untuk urusan penting dan genting, ‘lupa’ menjadi sesuatu yang tak termaafkan. Namun, jika direnungkan secara mendalam, kita seharusnya tidak memaki diri sendiri akibat lupa sesuatu. Justru sebaliknya, kita perlu mensyukurinya. Mengapa demikian? Lupa itu anugerah—bukan kutukan, dan karena itu kita wajib mensyukurinya. Mengapa lupa itu sendiri sebuah anugerah? Ya, lupa itu bagian dari … Continue reading “Lupa pun Anugerah yang Indah”