Membaca sebagai Penulis (2)

Oleh Much. Khoiri

Mengapa saya menggunakan judul ‘membaca sebagai penulis’? Mengapa bukan ‘membaca sebagai pembaca’? Di manakah letak perbedaannya? Tulisan ini mungkin akan membantu mengurai maknanya. Mari ikuti penjelajahan singkat berikut ini.

Membaca, ya, membaca—sepadan ‘read’ dalam bahasa Inggris, atau ‘iqra’ dalam bahasa Arab—adalah salah satu keterampilan berbahasa yang dilakukan seorang pembaca untuk memperoleh informasi, data, dan makna dari teks yang dibaca. Dalam perspektif kajian budaya, teks itu bukan hanya teks tertulis yang bisa dibaca dengan mata, melainkan juga teks tak tertulis yang bisa dibaca indera lain.

Membaca memperluas wawasan, modal untuk menulis. Foto: Dok Pribadi

Konsep ‘iqra’ juga menguatkan pentingnya pembacaan (atas nama Tuhan) ayat-ayat tertulis dan ayat-ayat tak tertulis—yang bertebaran di muka bumi ini. Terhampar luas ayat Tuhan di muka bumi, hingga tidak ada kemungkinan kita menyelesaikan pembacaannya secara tuntas. Dengan demikian, objek bacaan bisa menjangkau ruang yang lebih luas dari pada sekadar teks-teks tertulis.

Meski demikian, fungsi pembaca, dalam konteks ini, masih seperti fungsi semestinya, yakni melakukan pembacaan teks tertulis dan/atau tak tertulis. Ruang pemaknaan (baru) yang mampu dilakukan juga merupakan tindakan membaca sebagai keterampilan reseptif. Tiada makna lain selain itu.

Sekarang, mengapa harus ‘membaca sebagai penulis’? Mengapa tidak cukup hanya ‘ membaca sebagai pembaca’? Dalam hal ini pembaca bukan sekadar pembaca yang memerankan tindakan berketerampilan reseptif, melainkan juga yang mampu menunjukkan keterampilan produktif berupa menulis. Membaca sebagai penulis, tentu saja, lebih maju selangkah dari pada membaca sebagai pembaca.

Kalau membaca sebagai pembaca menitikberatkan membaca untuk memperoleh informasi dan data guna menambah pengetahuan dan wawasan, sedangkan membaca sebagai penulis mengimplisitkan membaca untuk menemukan bahan-bahan yang diperlukan untuk mendukung tulisannya. Tulisannya memerlukan asupan gizi yang diperoleh dari membaca!

Membaca sebagai penulis akan bertindak seperti burung rajawali yang mencari mangsanya di pelbagai wilayah angkasa luas yang diarunginya. Dia terbang dengan tujuan tertentu untuk menyambung hidupnya. Sementara itu, dia akan meminjam tangan-tangan wartawan untuk mencatat kisah-kisah petualangan yang dialaminya.

Dalam arti luas, membaca sebagai penulis mungkin akan menjelajah aneka buku, website, suratkabar online, jurnal, majalah, dan media-media lainnya. Mungkin pula dia akan melakukan pengamatan ke tempat-tempat keramaian, lembah-lembah, ngarai, pedesaan, atau perkotaan yang dipenuhi kisah-kisah yang mengejutkan. Dia juga akan mendengar dari siapa pun juga untuk mengumpulkan informasi dan data sebanyak-banyaknya. Dia pun mungkin “membaca” manusia dan pengalaman mereka dalam keseharian—termasuk budaya-budaya individu yang dipraktikkan oleh tokoh-tokoh negeri ini, misalnya.

Singkatnya, membaca sebagai penulis akan mencari informasi atau data apa pun yang bermanfaat baginya—dengan tujuan tertentu, yakni bahan-bahan yang mendukung calon tulisannya. Tidak harus semuanya, memang. Dia pastilah memiliki akal sehat untuk mengembangkannya. Sebagai penulis, dia akan mengolah bahan-bahan tulisannya menjadi tulisan yang terbaik baginya—baik kualitas ide, pengorganisasian ide, dan penggunaan bahasa.

Ketika penulis mendapati kekurangan informasi atau data sepanjang proses menulisnya, dia akan cepat melakukan pembacaan lagi terhadap sumber-sumber bacaan baru. Dan, sama dengan pengelaman sebelumnya, dia akan segera menggasak informasi dan data relevan, dan memasukkannya ke dalam tulisan.

Oleh karena itu, sebagai penulis, mari biasakan membaca sebagai penulis—bukan sekadar membaca sebagai pembaca. Dengan memposisikan diri demikian, “mindset” kita telah menuntun kita menjadi penulis yang memiliki keingintahuan (curiosity) yang tinggi, kecekatan dalam memburu informasi dan data, serta kecerdasan dalam mengemasnya menjadi tulisan yang berkualitas.

Surabaya, 18 Agustus 2023

Author: admin

MUCH. KHOIRI adalah dosen Kajian Budaya/Sastra dan Creative Writing, sponsor literasi, blogger, certified editor & writer 74 buku dari Unesa. Di antaranya "Kitab Kehidupan" (2021) dan "Menjerat Teror(isme): Eks Napiter Bicara, Keluarga Bersaksi" (2022).

48 thoughts on “Membaca sebagai Penulis (2)”

  1. Sepakat Abah Khoiri dengan pernyataan “membaca sebagai penulis akan mencari informasi atau data apa pun yang bermanfaat baginya—dengan tujuan tertentu, yakni bahan-bahan yang mendukung calon tulisannya.”

    1. admin says:

      Terima kasih banyak, Mas Makhrus

  2. Keren sekali bapak tulisannya selalu bikin orang mengajak untuk menulis dan membaca. Kali ini tulisan super keren sekali bapak. Kangen pengen mau ketemu bapak untuk bahas kelanjutan kemarin saat waktu tertunda terus. Sehat selalu Bapak.

    1. admin says:

      Aamiin, makasih banyak ya

  3. Tulisan yang bergizi mampu membuka cakrawala berpikir, menembus tembok cina. Tulisan yang bergizi memiliki inner power yang besar mampu mengoyak kemapanan. Sebaimana Teori U, ada tiga fase, yaitu; Open mind, Open heart, dan Open will. Open mind mampu menyentuh rasional, masuk akal, dapat diterima akal sehat sampai menyentuh kesadaran. Pada akhirnya pembaca sendiri yang membenarkan, bahkan membela kebenaran itu.
    Open heart, pembaca yakin konsep benar, bermanfaat, berdampak, sesuai dengan kaidah, dan substansinya mendalam. Pada akhirnya yakin sekali, tidak tergoyahkan, tanpa keraguan sedikit pun.
    Open will, pembaca akan melakukan tindakan, menindaklanjuti pembenaran oleh rasionya, yakin akan manfaatnya tanpa keraguan, dan akan membuktikan dalam prilaku.

    Sukses brother

  4. Sumintarsih says:

    Membaca yang kemudian terpancing utk menulis karena ide muncul tiba-tiba atau memang membaca utk riset.
    Benar sekali, Pak… Terima kasih…

  5. Mukminin says:

    Tulisan yang sangat bergizi. Mengingatkan kita semua, bahwa membaca pada dasarnya adalah menangkap info baru untuk bahan tulisan dan mengayakan tulisan kita.
    Terima kasih Bah yang selalu menginspirasi

  6. Chrirs Admojo says:

    Makjlem …. Menginspirasi dan menyadarkan …. Syukron, Kang!

  7. Yetty says:

    Menginspirasi

  8. Evveub says:

    ketotifen 1mg pills tofranil online order cost tofranil 75mg

  9. RobertNef says:

    http://certifiedcanadapharm.store/# canadian pharmacy world

  10. Bjyfgd says:

    tadalafil 5mg pills viagra 100mg sale buy viagra 50mg without prescription

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *