Menulis dengan Strategi Multiproject Writing

Oleh Much. Khoiri

SELAMA ini saya menjalani proses kreatif menulis saya dengan strategi multiproject writing, yakni menulis beberapa projek menulis dalam waktu yang hampir bersamaan atau—tepatnya—saling beririsan. Bagaimana saya mengondisikannya sehingga saya bisa menghayatinya dengan sepenuh hati? Berikut ini paparan singkatnya.

Lima buku teori menulis: Sumber gambar: Dok Pribadi

Untuk ilustrasi, dalam catatan saya, empat hari seputar tahun baru 2016-2017 adalah momentum penting dalam proses pembuatan resolusi menulis. Dalam empat hari saya menggodok target-target capaian saya dalam menulis untuk setahun ke depan. Dalam penggodokan ini saya bergerak hingga membuat kerangka tulisan untuk sejumlah calon buku. Untuk tahun 2017, misalnya, saya membuat resolusi untuk secara konsisten menulis setiap hari untuk mencapai target “lima buku mandiri dan lain-lain.”

Ternyata, setelah mengutak-atik rancangan buku, saya bersyukur karena akhirnya saya merancang 12 judul buku—dua di antaranya sejatinya adalah buku-buku yang menjadi utang saya di tahun 2016. Sementara itu, meski rancangan saya 12 judul, target yang harus saya selesaikan dalam tahun 2017 hanya 5 buku mandiri dan “lain-lain”. Lain-lain dalam tanda kutip ini secara khusus saya paparkan pada bagian lain.

Mengapa sejumlah topik buku harus saya persiapkan? Dengan segala keterbatasan saya, saya yakin tidak mampu bekerja dan berpikir pada sebuah topik hingga selesai. Menulis buku itu sangat berat sepanjang prosesnya. Orang bilang, bisa berdarah-darah.  Meski ada yang mengatakan bahwa menyusun buku itu mudah, dalam praktiknya menulis buku lebih berat dari pada mengatakannya. Jika tidak hati-hati, ancaman stress dan depresi siap menerkam dan memenjara penulis.

Itulah mengapa perlu suatu kegiatan untuk “mengalihkan” potensi stress ini dengan kegiatan serupa atau kegiatan lain yang masih berkaitan dengan kegiatan utama. Dalam konteks ini, saya berani siap untuk menulis dengan berpindah dari satu topik ke topik yang lain. Dengan berpindah topik itu, saya merasa ada pergantian variasi berpikir dan berbahasa untuk menghasilkan karya baru. Ada suasana baru, ada semangat baru.

Dengan berpindah topik itu, saya merasa ada pergantian variasi berpikir dan berbahasa untuk menghasilkan karya baru. Ada suasana baru, ada semangat baru.

Sebutlah saya sedang menggarap buku Mata Kata: Dari Literasi Diri (2017). Ketika kejenuhan melanda, saya bisa menulis artikel untuk mengisi buku Write or Die: jangan Mati sebelum menulis buku (2017). Pada saat lain saya menulis artikel untuk melengkapi buku Menulis Mencegah Poligami, atau meyempurnakan buku Tegar, memoar seorang ayah, Menulis di Masa Pensiun, dan sebagainya. Ketika masuk ke topik baru kejenuhan telah terusir dengan sendirinya, dan penapakan pada topik baru adalah babak baru yang menyenangkan.

Dengan demikian, menulis buku tidaklah wajib menyelesaikannya sampai tuntas dahulu buku tersebut, melainkan bisa berpindah ke buku yang lain. Saya terapkan strategi ini karena pengalaman saya terdahulu: Menulis yang monoton untuk waktu yang lama bisa mendatangkan sakit yang serius.

Saya pernah menderita sakit dalam yang cukup serius akibat menulis tesis S2 dan memikirkan tugas kantor yang berat secara bersamaan. Pikiran dalam dan serius untuk waktu yang cukup lama bisa menyebabkan akumulasi depresi dan turunlah menjadi sakit dalam. Kata orang bijak, “Semua penyakit, selain luka, hakikatnya disebabkan oleh pikiran.”

Oleh karena itu, menulis dengan strategi multiproject writing telah menjadi kebiasaan saya selama bertahun-tahun ini. Setiap tahun baru saya merancang beberapa calon buku, dan saya mengeksekusi penulisan judul-judul buku yang dirancang dalam waktu beririsan. Ada buku yang saya cicil penulisannya dan saya pasang di website sendiri atau website pihak lain. Ada pula buku yang saya tulis dan langsung saya simpan di folder calon buku.

Dalam konteks ini, amat boleh jadi mood dan tuntutan penerbitan menyegerakan penyelesaian buku lebih dahulu dari pada buku lain.

Dalam konteks ini, amat boleh jadi mood dan tuntutan penerbitan menyegerakan penyelesaian buku lebih dahulu dari pada buku lain. Karena mood bagus dalam menulis buku SOS Sapa Ora Sibuk: Menulis dalam Kesibukan (2016/2020), misalnya, saya memaksa diri menyisihkan calon buku lain, dan mengebutnya dalam 9 (sembilan) malam. Demikian pun, ketika saya mengerjakan buku Much. Khoiri dalam 38 Wacana (2016), beberapa calon buku terpaksa disalip penyelesaiannya.

Tuntutan penerbitan juga bisa memaksa saya menyegerakan penyelesaian buku. Maksudnya, ketika deadline penerbitan harus dikejar, buku harus dikebut dengan sekuat tenaga agar deadline terpenuhi. Misalnya, ketika saya menggarap buku Write or Die: Jangan Mati Sebelum Menulis Buku (2017). Menjelang penerbitan, saya akan jadi nara sumber sebuah pelatihan menulis di Bangkalan Madura. Karena buku itu akan dijadikan bahan bacaan pelatihan, dalam sepekan saya harus menyelesaikan dua bab terakhir, serta menyelesaikan keseluruhan naskah buku.

Begitulah secuil paparan bagaimana saya menjalani strategi multiproject writing dalam berkarya buku. Maka, agar aman dalam produktivitas berkarya dan sekaligus aman kesehatan, menulis dengan strategi multiproject writing mungkin bisa Anda jadikan alternatif dalam menulis. Jika Anda penasaran, silakan Anda mencobanya sendiri, dengan segala perjuangan, risiko dan hasilnya.[]

Gresik, 20/01/2023

Baca juga:

Author: admin

MUCH. KHOIRI adalah dosen Kajian Budaya/Sastra dan Creative Writing, sponsor literasi, blogger, certified editor & writer 74 buku dari Unesa. Di antaranya "Kitab Kehidupan" (2021) dan "Menjerat Teror(isme): Eks Napiter Bicara, Keluarga Bersaksi" (2022).

35 thoughts on “Menulis dengan Strategi Multiproject Writing”

  1. Daswatia Astuty says:

    Tidak semua org dpt melakukan hal ini. Sy pernah mencoba tp kedodoran krn semakin berputar jauh shg buku tdk mampu selesai. Sekarang sy hanya bisa dua proyek secara bergantian. Betul untuk mengatasi jika jenuh menulis konten yg satu berpindah pada aktivitas yg sama dengan konten yang berbeda.. Tulisan yg bagus 👍👍👍

    1. admin says:

      Memang strategi multiproject tidak selalu cocok dengan semua orang. Masing-masing penulis memiliki gaya kerja sendiri. Terima kasih atas komentar bagusnya.

  2. Abdisita says:

    Terima kasih ilmunya, pak Emcho. Benar pak menulis itu berat. Butuh perjuangan dan tekad yang kuat untuk menyelesaikan. Dan bikin stress. Untuk itu perlu multiproject writing. Insya Allah saya berupaya demikian.

    1. admin says:

      Semoga mendapatkan kemudahan, Bu Sita.

  3. Mukminin says:

    Terima kasih Bah pengalaman adakah guru terbaik. Sangat menginspirasi

  4. Sangat menginspirasi dan memotivasi siapa pun yang membacanya, termasuk saya. Semoga kedepannya saya mampu melaksanakan apa yang dipaparkan Bapak Dosen Much. Khoiri yang baik hati dan tidak sombong ini.
    Agar tidak jatuh cinta lagi selain membaca dan menulis. Terhindar dari keinginan untuk berpoligami. H h h, mksh sekali Bapak EMKHO. 😍🙏

    1. admin says:

      Terima kasih, Mas Mamuk, atas apresiasinya ini

  5. Sumintarsih says:

    Pak Khoiri ga ada bandingannya. Loncat naskah buku satu ke yang lain. Kalau saya loncat urusan lain, naskah buku jadi lupa. Hehe…
    Terima kasih ilmunya, Pak…..

    1. admin says:

      Hanya perlu latihan yang terus-menerus saja, B Mien

  6. Yunias says:

    Terimakasih pak ilmunya

    1. admin says:

      sama-sama, Bu Yuni

  7. Widut says:

    Iyes…berusaha mengikuti

    1. admin says:

      Mari saling bealajar dan menguatkan, Bu Widut

  8. Cahyati says:

    Di tengah perjalanan menulis buku terkadang bosan, ide mandek. Dengan multi project writing profesor Emcho bisa mengatasi persoalan ini. Trik ini kayaknya bisa ditiru deh. Thanks telah berbagi.

    1. Elmiya Sari says:

      Maksud saya obat writing block yang kadang -kadang saya alami pak.

      1. Daeng ardi says:

        Makasih ilmunya prof. Semoga bernilai ibadah disisi Allah SWT

      2. admin says:

        Sama2, Daeng Ardi

    2. admin says:

      Semoga bisa mengikutinya

  9. Elmiya Sari says:

    Terimakasih ilmunya pak Khoiri. Tulisan bapak selain menginspirasi juga bisa jadi obat writing block. Triknya, insha Allah akan saya tiru pak.

    1. admin says:

      Bu Elmiya, silakan, semoga sukses

  10. Rudy SP says:

    Menulis adalah menulis. Apapun akan menjadi tulisan. Menulis sambil memikirkan isi tulisan adalah hal yang paling sulit. Hal ini dialami oleh penulis makalah, jornal, skripsi atau Tesis. Menulis untuk kesenangan, ibarat rekreasi yang selalu happy. Jadilah penulis apapun yang selalu ceria tanpa beban.
    Terima kasih.
    Mohon maaf.

  11. umraniye.istanbulmasajsalonu.com internet sitesinden Ümraniye masaj salonu ve mutlu sonla biten spa ve masaj salonları masöz ilanlarına ulaşabilirsiniz.

  12. Enlarry says:

    Yet it also causes strong water retention which makes you even bulkier where can i buy cialis on line

  13. Enlarry says:

    What is the cost for this steroid in USA male viagra pill walmart For example, one animal model showed that giving mice with high cholesterol and HDL cholesterol dysfunction anthocyanin rich black elderberry extract helped reduce hepatic cholesterol levels and improved HDL function

  14. Pingback: madridbet
  15. Pingback: meritking
  16. SqIAVxYr says:

    how long is viagra good for He wouldn t leave his race in the paddock, as horsemen say

  17. WzRwCNqs says:

    Cancer Res 49 2398 2404 generic cialis 5mg MSP binds its receptor, Ron MST1R, which is expressed on a variety of cells including breast cancer cells 94

  18. Pingback: meritking giriş
  19. Mrawbo says:

    generic tricor 200mg buy tricor online cheap fenofibrate cost

  20. AzbvoNg says:

    Visvanathan and her colleagues are hopeful that more women will be aware of this option cialis with dapoxetine Total scores range from 1 to 22

  21. Ujyrxp says:

    buy generic cialis sildenafil order online sildenafil professional

  22. Fanomg says:

    zaditor 1 mg cost tofranil without prescription tofranil 75mg sale

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *