Oleh Much. Khoiri
KALAU Anda menghadiri seminar multilevel marketing atau asuransi, Anda akan menyimak pembawa acara berkata begini: “Hadirin yang hebat, bahagia rasanya kita akan belajar pada seseorang yang sukses luar biasa. Sebagai executive diamond, beliau akan berbagi mutiara pengalaman dalam bisnis ini. Kita sambut dengan meriah Tuan Fulan….” Itulah salah satu bentuk edifikasi lisan.
Edifikasi adalah memberikan ungkapan atau ulasan yang berisi pujian, prestasi, atau reputasi orang yang diedifikasi. Fungsinya, menimbulkan citra dan kesan positif, sekaligus menyita perhatian audiens. Dengan kalimat lain, edifikasi itu untuk meningkatkan citra dan prestige orang itu.
Pertanyaannya, apakah praktik edifikasi, yang bisa digunakan dalam public speaking seperti di atas, juga bisa berlaku dalam dunia tulis-menulis? Pidato berhadapan dengan publik, demikian pun menulis. Jadi, menulis pun sangat bisa mempraktikkan edifikasi.
Untuk mengangkat nama sesama penulis, pertama, Anda bisa membuat resensi atau tinjauan buku karyanya. Dengan resensi, Anda bisa mengapresiasi kekuatan, keunikan, dan kelebihan lain buku tersebut–baik dalam gagasan, pengorganisasian atau struktur buku, maupun bahasanya. Selain itu, di sana-sana dalam resensi bisa diselipkan potensi atau prestasi lain dari penulis tersebut. Lalu, resensi itu dimuatkan di koran, majalah, atau website/blog. Pembaca bisa jadi terkesan karenanya.
Kedua, Anda bisa melakukan sitasi (citation) terhadap suatu gagasan dalam buku atau tulisannya untuk Anda masukkan ke dalam tulisan Anda. Dalam karya ilmiah, hal ini sudah jamak dilakukan. Dalam buku/karya populer juga sudah sering dipraktikkan. Namun, tidak banyak yang menyadari bahwa praktik ini sebenarnya juga mengedifikasi penulis lain, di samping diri sendiri. Maka, mulai sekarang, praktikkan edifikasi ini dengan sengaja dan niat ikhlas.
Ketiga, menokohkan penulis lain, guna mendukung gagasan Anda. Dengan menyebut nama dan prestasi penulis lain di dalam tulisan Anda–misalnya Hamka, Budi Darma, WS Rendra, dan sebagainya–otomatis pembaca akan tahu bahwa nama-nama itu ditokohkan dan dipentingkan. Kesan yang mampir di benak pembaca, nama-nama tersebut patut diperhitungkan. Mereka bukan orang biasa. Mereka mungkin saja melacak lebih jauh tentang nama-nama yang ditokohkan itu. Sedikit tambah keren, bukan?
Selanjutnya, keempat, peluncuran, kritik karya, bedah buku. Ketika Anda diminta untuk menjadi peluncur, pembedah atau pengritik buku seorang penulis, Anda bisa sekaligus melakukan edifikasi terhadapnya. Yang utama, tentu saja, terkait langsung dengan kualitas buku tersebut; setelah itu, barulah tentang prestasi atau potensi penulisnya. Karena Abda berhadapan langsung dengan audiens, inilah kesempatan juga untuk menyampaikan edifikasi langsung. Kemampuan Anda dalam mempromosikan orang juga sangat berpengaruh dalam menciptakan imej yang bagus.
Kelima, jika kebetulan Anda duduk seforum dengan sesama penulis, sempatkan untuk mengedifikasi penulis itu. Misalnya, Anda menyatakan: “Di ruangan ini ada penulis yang bukunya 3 kaki best seller, dan beliau duduk di bangku paling belakang. Beliau penulis yang saya kagumi.” Atau, Anda bisa mengungkapkan hal sederhana begini: “Hadirin, saya bahagia menjadi pembicara semeja dengan penulis yang sangat produktif. Beliau luar biasa.” Dan seterusnya dan seterusnya.
Selanjutnya, keenam, pemberian blurb atau testimoni atau endorsement. Endorsement ini, jika tidak di kover belakang buku, ia ada di bagian awal buku–bagian yang langsung ditangkap oleh pembaca. Pemberian endorsement seakan persaksian bahwa buku tersebut layak dibaca. Pembaca akan antusias membaca endorsement sebelum membeli atau melanjutkan membaca isi buku. Maka, manfaatkan endorsement untuk mengedifikasi teman penulis.
Terakhir, kata pengantar. Mungkin Anda diminta penulis untuk memberi kata pengantar sebuah buku. Kata pengantar itu semacam pintu gerbang untuk memasuki taman buku yang luas. Kata pengantar sangat penting artinya bagi pembaca, suatu bagian yang hampir tak pernah dilewatkan oleh pembaca. Maka, dalam pengantar itulah Anda bisa melakukan edifikasi bagi penulisnya.
Di antara tujuh cara mengedifikasi sesama penulis di atas, silakan Anda memilihnya mana yang bisa dilakukan. Satu, dua, atau seluruhnya. Hanya, Anda seyogianya menata niat dengan baik, bahwa hal itu sama dengan melakukan kebaikan bagi orang lain. Hikmahnya, apapun yang Anda berikan, itulah yang Anda petik dan dapatkan di kemudian hari.
Selamat mengedifikasi sesama penulis, dan selamat menebarkan kebaikan dalam dunia literasi. Tak usah diitung-itung sekarang, hanya lakukan saja sebanyak-banyaknya. Suatu saat Anda akan memanen bunga dan buah edifikasi itu dengan untaian senyum.[]
Terima kasih Master Emcho. Alhamdulillah ilmu Master bermanfaat. Ilmu adalah cahaya. Semoga Allah ta’ala memudahkan para penulis menuju cahaya-Nya. Aamiin Yaa Robbal’alamin
Sepakat, ilmu adalah cahaya. Ya, Allah, astaghfirullah. Jadikan saya manusia yang berilmu, yang menjadikan saya bergeser dari kegelapan menuju cahaya terang, minadhulumaati ilannuur. Aamiin
Terima kasih banya, B Sita.
Alhamdulillah ada ilmu baru lagi.
Terima kasih Pak.
Terima kasih juga sdh mengedifikasi saya utk buku terakhir dlm acara diskusi buku saya. Karena itu, sy mudah menangkap tulisan ini, sdh menyaksikna langsung cara Bapak mengedifikasi.
Sangat luar biasa.
Sehat dan berkah selalu, Pak.
Aaamiin YRA
Waa .. keren kegiatannya Suhu ..
Sy merasa beruntung sepagi ini sudah membaca tulisan master Emcho.
Master Emcho seorang pegiat literasi, dosen, editor, blogger, youtuber dan owner RVL. (Tempat penulis yg punya semangat besar memajukan negeri dg berliterasi).
Penulis yg sangat produktif . Punya slogan” jangan Mati sebelum menulis” karyanya2 diminati oleh kalangan pegiat literasi, tulisannya jd contoh bagi penulis pemula. Jumlah bukunya lebih banyak dari usianya
Keberuntungan menjadi anggota komunitas RVL. 🙏🏻🙏🏻👍
Saya sekadar mengamalkan ibadah menulis, yang harus rajin.
mantap sekali pak, saya suka membaca kata pengantar pada setiap buku jika sedang membaca; benar, kata pengantar itu pintu menuju isi buku
Betul swkali. Mdh2an kita tetap ingin membaca dan berkarya.
Terima kasih, Pak Much Khoiri. Ulasan yang keren 🙏🏻
Betul swkali. Mdh2an kita tetap ingin membaca dan berkarya.
Memuji, cara jitu membangun motivasi.
Mantap, Pak Yudi
Alhamdulilah luar biasa dpt ilmu lagi. Mksih Master Emcho sgt bermanfaat bg kita semua.
Madinah 02.24
Aamiin. Semoga mambrur
Alhamdulillah. Ilmu baru buat saya. Terima kasih master.
Lanjutkan. Kita saling menguatkan
Secara pribadi saya sangat setuju apa yang telah disampaikan Mr, Emcho dalam ulasan di atas. Ulasan yang keren dan luar biasa, membuat penulis yang diefifikasi merasa tersipu malu dan terbakar semangatnya untuk memacu potensi menulis yang ada pada dirinya. Gaya memberikan support yang patut ditiru, membahagiakan hati orang lain bernilai ibadah.
Semoga Master Emcho tetap semangat dalam beraktivitas dan sehat-sehat selalu.
Aamiin. Doa yg indah dan bagus utk literasi kebajikan