Oleh Much. Khoiri
JIKA kita memiliki impian dalam hidup ini—semisal, bagi penulis, impian memiliki 15 buku mandiri sepanjang hidup—, mengapa impian itu harus sangat kuat kita canangkan di dalam diri sendiri?
Kata orang-orang bijak, hanya dengan impian kuat, manusia memiliki arah hidup jelas dan selalu terdorong untuk “menghidupkan” hidup dan menjadi manusia sesungguhnya. Namun, bagaimanakah strategi mewujudkan impian?
Jangan khawatir. Marilah kita berguru pada orang-orang sukses, bukan orang-orang gagal. Bagaimana orang sukses menyikapi impian? Mereka mengidentifikasi dan menuliskan dengan jelas impian mereka.
Menurut survei, ada 27% dari seluruh manusia di dunia ini sama sekali tak memiliki tujuan hidup yang jelas; 60% memilijki tujuan agak samara-samar; 10% memiliki tujuan hidup jelas; dan 3% sisanya tidak hanya bertujuan jelas melainkan juga menuliskannya! Dan telah terbukti bahwa yang 3% itu sekarang memiliki kondisi hidup yang jauh lebih cemerlang dan sejahtera.
Menurut mereka (yang 3% itu), impian-impian perlu ditulis di dalam sebuah “Dream Book” (buku impian). Buku ini memuat daftar impian berupa pernyataan-pernyataan tertulis dan bertarget sesuai dengan klasifikasi aspek hidup: fisik-jasmaniah, finansial, mental, spiritual, keluarga, dan sosial.
Pernyataan itu, misalnya, berbunyi: (1) Fisik-jasmaniah: “Aku harus memiliki tubuh sehat, kuat, dan seimbang.” (2) Finansial: “Saya harus membeli sepeda motor baru tahun depan; (3) Mental: “Aku harus melenyapkan ego-ku yang berlebihan.” (4) Spiritual: “Aku harus menunaikan ibadah haji tiga tahun lagi.” (5) Keluarga: “Aku harus membangun keluarga yang demokratis dan akrab.” (6) Sosial: “Aku harus memiliki teman dari segala lapisan masyarakat.”
Jika perlu, pernyataan itu disertai gambar atau foto repreasentatif—dan sebagai tambahan, bisa ditempel di dinding kamar tidur, ruang keluarga, dapur, kamar mandi atau kaos singlet, agar visualisasinya jelas dan selalu mengobsesi benak. Obsesi impian di dalam benak merupakan sumber kekuatan impian.
Kemudian, daftar impian tersebut perlu diterjemahkan menjadi daftar goal rinci dan operasional yang langsung mendukung impian. Daftar goal ini bisa dianggap sebagai target-target langkah kecil yang harus ditempuh untuk mewujudkan sebuah impian besar yang berkaitan.
Perlu diingat, kesuksesan besar hanya bisa dicapai dengan mewujudkan ribuan kesuksesan kecil. Impian membeli sepeda motor, misalnya, harus ditempuh dengan goal berupa menabung penuh disiplin setiap bulan hingga tabungan itu memadai. Begitu pula hanya dengan impian untuk memiliki teman dari segala lapisan masyarakat.
Setelah daftar goal siap, kita perlu segera menyusun rencana kerja (action plan). Ini perlu dipetakan dalam diagram atau skema sederhana yang menggambarkan butir-butir goal dan target waktu—yang berujung pada butir impian.
Actian plan bisa diterapkan pada semua atau salah satu aspek hidup yang diprioritaskan. Tentu saja, action plan semacam ini perlu disiapkan untuk semua impian dalam aspek fisik-jasmaniah, finansial, mental, spiritual, keluarga, dan sosial.
Kini tinggallah kita melaksanakannya dengan kendaraan berupa kerja keras dan fokus pada pencapaian goal. Ibarat bermain bola, pemaian legendaris Pele atau Maradona tak mungkin mencetak gol andaikata gawangnya tidak terpasang, atau andaikata mereka tak terfokus menggiring bola secara lihai dan melewati pemain-pemain lawan.
Pele atau Maradona, sebagaimana orang-orang sukses, terfokus pada upaya menyarangkan bola ke gawang (goal) untuk mewujudkan impian memenangi pertandingan. Dengan goal jelas, orang menjadi kreatif dan bersemangat untuk menang.
Selamat berjuang mewujudkan impian, menghalau kendala, dengan penuh komitmen, langkah nyata, dan ketangguhan hati. Mudah-mudahan impian tergenggam, dan terasa manis rasanya.*
Gresik, 18/11/2022
Baca juga:
Mimpi membuat hidup jadinbersemangat.
Semangat untuk mewujudkan mimpi jadi kenyataan.
Sesungguhnya hidup berpindah dari mimpi yg satu ke mimpi yl. Mengapa takut bermimpi besar. . Bukankah mimpi gratis? Tdk dibayar?
Tulisan yg bagus. Sy yakin penulisnya seorang pemimpi hebat 👍👍👍👍
Terima kasih atas tanggapan yang bergizi. Tanggapan yang juga punya impian besar.
Dari mimpi Kita bisa wujudkan cita2 besar. Tapi kebanyakan mutid2 saya tidak punya mimpi besar sehingga tujuan hidup mereka tidak jelas. Ijin share tulisan ini supaya mereka termotivasi
Silakan share ke murid2, Bu Ayu. Semoga mindset mereka jadi berubah.
Dengan menuliskan segala impian atau dream, akan lebih jelas langkah ke depan untuk meraihnya .
Paparan yang inspiratif pak .
Begitulah, Pak Pardi. Terima kasih
Luar biasa artikelnya
Dan benar sekali
Bermimpilah besar dalam hidup.
Tulis dan urutkan apa yg akan kita gapai tahun ini tahun depan dst. ( ada target). Yakinlah impian Anda akan tercapai dengan optimis penuh harap kpd. Allah dengan Action ( ikhtiar) yang sungguh-sungguh dan Fokus. Ingat : Allah maha kaya, maha pengabul doa, Allah terserah prasangka hambanya, apa yang ia minta Allah beri kalau Anda yakin percaya . Insya Allah saya sudah buktikan berkali-kali keajaiban itu. Th 2022 sudah sy bukukan IMIPIAN SAYA DENGAN PEGIAT LITERASI yang bukunitu sudah terbit 2 bulan yg lalu dalam buku “MY DEAMS IN 2022” dg 15 penulis. Salah datu impian saya “Memimpin Jamaah Umroh 1 bus dg istri 50 jamaah di akhir tahun 2022, Allahu Akbar kemarin terwujud dan terlaksana. Sy berangkat umroh gratis dg istri memimpin 50.Jamaah umroh VIP PT Arminareka Perdana 5-16 November 2022 dengan ibadah lancar, sehat dan sukses.
Teladan yang nyata, Abah Inin. Teladan bgm impian memang hrs besarbdan kuat utk diraihnya
Mimpi yang selalu berkembang. Selalu timbul mimpi baru dalan setiap helaas nagas
Betul, Bu Wid. Impian selalu diperbarui. Begitu satu diraih, akan dihadirkan impian baru
Mimpi harus diperjuangkan dan Allah memberikan jalannya kemudahan.
Setuju, Pak Har. Insyaallah Allah memberi jalan bagi mrk yang berusaha dan berdoa
Atur strategi hidup lebih hidup. Terimakasih ilmunya, Pak Khoiri.
Hidup memang perlu strategi agar lebih hidup. Life to be lived.
Why should a nurse assess the apical pulse for 1 full minute before administering digoxin cialis prescription
Impairment was audiometrically classified using the following pure tone threshold ranges normal 0 to 25 dB HL; mild, 26 to 40 dB HL, moderate, 41 to 55 dB HL; moderately severe, 56 to 70 dB HL; severe, 71 to 90 dB HL; and profound, 91 to 110 dB HL levitra bayer espana
Mora S, Gilsanz V where to buy cialis cheap 2002, 187 1370 1376