Oleh Much. Khoiri
SUATU ketika seorang kawan Dulgemuk curhat berkaitan dengan penolakan atas ajakannya untuk bergabung ke dalam grup menulis. Kawan Dulgemuk itu mengatakan, “Kang Dul, lha masak, saya ajak menulis, jawabnya nyelekit: ‘Jangan harap ikan bisa memanjat.’” Dulgemuk spontan menimpali: “Kalau begitu, jadikan dia ikan torani.”
“Kok bisa, Kang? Bagaimana itu nalarnya?” tanya kawan itu.
“Kalau ikan tidak bisa memanjat, itu biasa. Maka sampaikan pada kawanmu itu, bahwa dia bukan hanya memanjat, melainkan juga bisa terbang seperti ikan torani. Itu baru luar biasa,” jawab Dulgemuk. Kali ini Dulgemuk tampak serius.
“Sebentar, Kang. Memangnya ikan torani itu apa, kok bisa terbang?”
“Makanya baca dong. Bacalah buku Extraordinary Animals: An Encyclopedia of Curious and Unusual Animals karya Ross Piper (2007). Buku ini merupakan ensiklopedia hewan-hewan serba ingin-tahu dan tidak wajar, salah satunya ikan torani itu. Menurut Piper, ikan torani itu bahasa Latinnya exocoetidae, juga kita kenal sebagai ikan ‘Indosiar’, tahu kan, adalah famili ikan laut yang terdiri atas sekitar 50 spesies yang dikelompokkan dalam 7-9 genera.”
“Kang, mbok to the point gitu loh. Gak sabar aku.”
“Kamu ini suka kesusu. Oke, menurut https://id.wikipedia.org/wiki/Torani, ikan terbang ditemukan di semua samudera utama, terutama di perairan tropis dan subtropis di Samudera Atlantik, Pasifik, dan Hindia. Ciri utamanya yang paling menonjol adalah sirip dadanya yang besar, memungkinkan ikan ini meluncur terbang secara singkat di udara, di atas permukaan air, untuk lari dari pemangsa. Peluncuran mereka biasanya sejauh sekitar 50 meter, tetapi mereka dapat menggunakan dorongan pada tepi gelombang hingga dapat mencapai jarak setidaknya 400 meter.”
“Apa hubungannya dengan kawan penolak ajakanku itu?”
“Katakan padanya, dia akan bisa terbang seperti ikan torani asalkan mau.”
“Caranya bagaimana, Kang?”
“Ya, itu ungkapan konotatif, bukan denotatif, bukan lugas.”
“Maksudnya, kawanku itu perlu dilatih untuk menjadi seperti ikan torani, begitu?”
“Betul, memang dia tidak bisa memanjat sendiri, tidak bisa terbang sendiri. Tetapi dia bisa dibantu dengan latihan yang keras untuk bisa memanjat, termasuk terbang. Dengan perlambang torani, sirip dada temanmu perlu diperbesar, dengan dikasih sedikit teori menulis, dikasih banyak latihan, serta dikumpukan dengan teman-teman penulis. Selain tempaan kemampuan diri, penulis juga perlu dicemplungkan ke dalam lingkungan penulis. Kalau mau wangi, ya ditempatkan dekat minyak wangi, demikian pula jika ingin jadi penulis, ya harus dekat dengan lingkungan penulis. Makanya, kawanmu itu harus mau dimasukkan ke grup penulis, agar ketularan ‘wanginya’ penulis lain.”
“Kalau dia masih ngeyel lagi?”
“Suruh baca tulisan Pak Blantik ‘Mengajak Menulis Tak Semudah Mengajak Makan Bareng’ atau artikel-artikel sejenis itu. Lihatlah weblog beliau.”
“Baik, Kang Dul. Aku akan sampaikan hal ini kepada kawanku yang suka ngeyel itu. Dia tidak hanya akan bisa memanjat, malah bisa terbang kayak ikan torani, asalkan mau memenuhi syarat-syaratnya: sedikit teori menulis, banyak latihan, serta bergabung teman-teman penulis.”
“Mudah-mudahan engkau bisa menjadi ustadz literasi yang baik, untuk membuat kawanmu itu menjadi mualaf literasi yang jos. Jariyahkan sebagian waktumu untuk membuatnya terbang laksana ikan torani.”[]
Kabede, 31 Okober 2022
BACA JUGA:
Tulisan yang menginspirasi. Hehehe sy jadii ingin terbang seperti ikan Torani. Teruslah berkarya master Emcho. Memajukan negeri dg kiterasi.👍👍👍 ayuuuk Dugemuk waktunya memajukan literasi di Wil Timur . 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Insyaallah terus bergerak, berliterasi membangun negeri wilayah timur. Makasih
Makjleb, Pak Dul. Saya yang masih harus banyak belajar dari para penulis hebat seperti njenengan mendapatkan ilmu baru untuk bisa mengajak teman yang kadang nylekit juga. Sukses selalu, Pak.
Terimq kasih, ab Azizah, tanggapan yang sangat bagus. Semoga sehat selalu.
Benar-benar kena. Sangat berkesan. Sedikit teori, banyak latihan, berkumpul dengan komunitas…. Alhamdulillah
Barokallah Abah Khoiri…
Bu Sri, demikianlah yang perlu kita pahami dengan baik. Sedikit teori, banyak latihan, dan berkumpul dengan komunitas.
Terima kasih Master Emcho. Menginspirasi. Tetapi kalau yang diajak sudah tak punya niat menulis maka diajak dengan cara apapun tetap menolak sebagaimana yang pernah saya alami. Tak mengapa. Yang penting saya sudah berusaha mengajak kebaikan. Semoga diterima-Nya sebagai amal saleh. Aamiin Yaa Robbal’alamin
Demikianlah, Bu Sita, kita memang harus bersabar ketika mengajak orang lain untuk untuk menulis atau bergabung ke dalam grup menulis. Terima kasih atas kunjungannya.
ivermectin for covid 19 – buy generic atacand 8mg buy tegretol medication
buy promethazine no prescription – ciplox 500mg generic order lincocin
deltasone 10mg oral – buy deltasone 40mg pills capoten 120mg drug
deltasone pill – order capoten 25mg pills buy generic captopril 25 mg
isotretinoin 40mg brand – zyvox over the counter order linezolid 600mg sale
buy generic amoxil over the counter – diovan 160mg without prescription ipratropium 100 mcg drug