Oleh Much. Khoiri
UNTUK kopdar komunitas penulis Rumah Virus Literasi (RVL) ke-1 pada 21-23 Oktober 2022 di Yogyakarta, panitia akan menggelar dua acara inti yang penting, yakni peluncuran buku anggota RVL, dan workshop penulisan bagi guru dan umum.
Sampai tulisan ini saya buat, saya dengar, sudah ada 15 penulis yang menyetor daftar buku-buku mereka yang akan diluncurkan. Adapun buku yang dimaksud adalah buku-buku mandiri dan antologi yang mereka terbitkan selama tahun 2021-2022. Kata panitia, buku akan diluncurkan dalam bentuk video. Mantap, bukan?

Inilah beberapa buku yang akan saya luncurkan. Gambar: Dok Pribadi
Saya sendiri akan meluncurkan 16 judul buku, yang terdiri atas 2 buku mandiri dan 14 buku antologi. Dari 14 buku antologi itu, dua di antaranya adalah buku yang saya editori. Untuk rentang waktu dua tahun, jumlah itu, bagi saya, masih harus ditingkatkan. Ikuti terus tulisan ini; Anda akan menemukan berapa target saya.
Saya sendiri akan meluncurkan 16 judul buku, yang terdiri atas 2 buku mandiri dan 14 buku antologi. Dari 14 buku antologi itu, dua di antaranya adalah buku yang saya editori.
Buku mandiri itu, pertama, buku Kitab Kehidupan: Minum Kopimu, Baca Dirimu, Temukan Fitrahmu, Hayati Hidup Baru yang diterbitkan oleh Genta Hidayah (Sidoarjo) tahun 2021. Kedua, bersama tim kecil, buku Menjerat Teror(isme): Eks-Napiter Bicara, Keluarga Bersaksi! Yang diterbitkan Uwais Inpirasi Indonesia (Ponorogo) tahun 2022.
Buku antologi yang saya editori adalah, pertama, Titik Balik Menuju Cahaya dengan penerbit Sahabat Pena Kita tahun 2021. Ini buku hikmah yang memuaskan saya selama pembuatannya. Kemudian, kedua, buku yang saya himpun saat wafatnya sastrawan kondang sekaligus guru saya, Budi Darma, yang berjudul Budi Darma: Sosok, Pemikiran, dan Karyanya (Lamongan, Pagan Press) tahun 2021.
Masih ada buku antologi tentang Budi Darma, yakni Kenangan Murid Kultural Budi Darma, yang dieditori oleh Tengsoe Tjahjono, diterbitkan oleh penerbit Tankali (Sidoarjo) pada tahun 2021 pula. Sebenarnya, tentang beliau, masih ada satu buku lagi yang dieditori Suharmono K dan Alimufi Arief, tetapi saya tidak sempat menyumbangkan tulisan di sana.
Selebihnya, sebelas judul lainnya, memuat tulisan-tulisan saya dengan aneka topik. Saya menulis artikel untuk antologi Buku yang Menggugah Buku yang Mengubah (Sehimpum Kisah Relasi Penulis dengan Buku yang Menginspirasinya) (2021), Menulis Kreatif dan Produktif: Kompilasi Pengalaman Personal (2021), Seni Mendidik Anak, Gaya Hidup Sehat di Era Pandemi Covid-19 (2021), Merdeka dari Utang (2021), Sukses dalam Keterbatasan (2021), Dari Kelas Menulis Menuju Mahakarya (2021)—semua diterbitkan oleh penerbit Sahabat Pena Kita, Gresik. Adapun antologi Urgensi Literasi Kesehatan pada Masa Pandemi Covid-19 (2021) diterbitkan Media Ilmu, Sidoarjo.
Sementara, buku-buku antologi yang terbit tahun 2022 adalah Mewaspadai Ancaman Lost Generation yang diterbitkan Sahabat Pena Kita (Gresik), lalu Leksikon Gerakan Indonesia Menulis diterbitkan Perpusnas Press (Jakarta), dan Thamrin Dahlan 70 Tahun Rekam Jejak Literasi YPTD diterbitkan Yayasan Pustaka Thamrin Dahlan (Jakarta).
Sebenarnya, saya masih punya tabungan manuskrip buku mandiri dua judul lagi. Namun, karena kesibukan akademik yang harus saya tuntaskan (alias tidak bisa ditunda lagi), saya belum sempat mengurusnya untuk diterbitkan. Saya hanya berharap, kedua buku itu akan terbit pula di tahun 2022 ini, paling lambat pada akhir tahun.
Biasanya, saya menerbitkan buku mandiri 2-4 judul setiap tahun. Namun, tahun 2022 ini (hingga September ini) saya baru memiliki satu judul. Sebab itulah dua manuskrip di atas perlu ditargetkan untuk bisa terbit pada akhir tahun ini. Dengan begitu, utang komitmen saya untuk menerbitkan buku mandiri 2-4 judul akan terpenuhi.
Sebab itulah dua manuskrip di atas perlu ditargetkan untuk bisa terbit pada akhir tahun ini. Dengan begitu, utang komitmen saya untuk menerbitkan buku mandiri 2-4 judul akan terpenuhi.
Untuk buku antologi, saya memang tidak mentargetkan jumlahnya setiap tahun. Saya mengalir sesuai permintaan saja. Buku antologi, yang pada dasarnya merupakan book chapter, memang tidak menentu, kadang hadir tawaran menulis secara bertubi-tubi, kadang hadir tawaran dengan jumlah sedikit. Belum lagi, apakah menarik atau tidak tawaran itu, saya juga perlu memilah dan memilihnya.
Mudah-mudahan, di tengah kegiatan menulis akademik semacam artikel untuk jurnal ilmiah dan penelitian, saya masih tetap menulis tulisan kreatif dan populer yang mudah dipahami oleh masyarakat pembaca. Masing-masing genre tulisan memiliki pembacanya masing-masing.[]
Driyorejo, 3 Oktober 2022
semoga kita bisa kopdar di yogyakarta.
Aamiin. Terima kasih, Omjay. Sampai jumpa di Jogja
Alhamdulilah keren-keren bukunya
Terima kasih, Abah Inin. Hanya beberapa saja.
Sae saestu.
Matur nuwun sanget, Mba Embun. Mdh2an instikomah.