PEMOTOR KNALPOT BRONG ITU (SEPERTI) SETAN?

Oleh Much. Khoiri

PEMOTOR gede dengan knalpot brong itu (seperti) setan. Isya sudah berlalu, kendaraan di jalan arah Jln. Mastrip  dari Joyoboyo sudah tidak padat lagi. Namun, pemotor gede dengan knalpot brong itu membleyer-bleyer motornya dengan keras. “Orang ini punya otak atau nggak sih?” batin saya.

Flyer/poster pelarangan knalpot brong. Gambar: Polres Gresik 

Sejumlah kendaraan yang sedang berhenti karena lampu merah pada mengalihkan pandangan ke pemotor itu. Dia tampak cuek saja. Belum lagi lampu lalu-lintas berubah hijau, dia sudah menggeblas pergi dengan suara deru knalpotnya yang berat dan memekakkan telingan. Dari keajauhan pun suara deru knalpot itu masih terdengar.

Sepintas tadi saya sempat melihat knalpot yang menderu itu. Ternyata ujungnya bolong menganga, yang bolongnya lebih besar dari lubang aslinya. Saya menaruh curiga bahwa dia telah memodifikasi knalpot miliknya, sehingga suaranya makin keras dan meninggalkan “dosa” di belakang. Masak sih dia memiliki telinga yang tuli, atau telinganya ditutupi dengan kapas?

Manusia kebanyakan pastilah mempertanyakan adanya knalpot brong yang digunakan oleh orang itu tadi. Kebanyakan orang mengubah knalpot berknalpot besar itu tindakan konyol yang seakan melebihi keahlian insinyur motor tersebut. Setidaknya, orang akan membatin, entah apa manfaatnya si pemotor dengan membuat knalpot menjadi brong seperti itu? Ini soal manfaat atau sekadar gaya belaka?

Apakah dengan knalpot brong, lalu motor gedenya menjadi semakin cepat berlari? Apakah knalpot brong membuat sepeda semakin irit? Ataukah pemotornya itu hanya ingin iseng dan caper? Kalau iseng tampaknya tidak, sebab knalpot itu sudah melekat di sana dalam waktu yang lama. Caper? Mungkin saja. Dia ingin diperhatikan oleh orang lain, untuk menegosiasi diri bahwa dia ada di dalam masyarakat. Kadang, pengakuan sangat dibutuhkan oleh orang-orang tertentu.

Maka, tentang apa alasan si pemotor menggunakan knalpot brong, saya tidak ikut campur dan tidak mau peduli. Yang saya pedulikan adalah dampak dari suara kerasnya itu. Suara gemuruh yang memekakkan telinga itu. Meski saya sudah berada di dalam mobil bersama keluarga, kami kompak bilang bahwa suara knalpot brong itu terlalu keras. Terbayang atau tidak, alangkah menggerutunya pemotor-pemotor lain yang bersebelahan dengannya.

Nah, ketika melintas jalan di daerah Wiyung, kegaduhan knalpot brong terjadi kembali, dengan pemotor berbeda. Meski demikian, deru knalpotnya juga memekakkan telinga. Setali tiga uang alias sama saja. Sementara, pemotornya tetap bermain dengan bleyeran motornya dan melesat dengan kecepatan tertinggi di antara kendaraan lain. Pancen wong gendheng!, begitulah saya membatin, hanya dalam waktu kurang dari satu jam, saya bertemu dengan dua pemotor berknalpot brong.

Pemotor gede berknalpot brong itu (seperti) setan. (Jika Anda sepakat, katakan ya di dalam hati.) Atau mungkin dia setan beneran, yakni setan beneran dari ummat manusia. Jika dia manusia normal, apalagi memiliki tepa slira, tolerasi, rasa sayang kepada sesama, maka tidak mungkin dia memasang knalpot brong yang tidak beres. Dia pastilah menjaga etika dan sopan santun selama dalam perjalanan. Bukan petentang-petenteng, seakan jalan raya milik nenek moyangnya.

Jika dia manusia normal, apalagi memiliki tepa slira, tolerasi, rasa sayang kepada sesama, maka tidak mungkin dia memasang knalpot brong yang tidak beres.

Mengapa pemotor itu (seperti) setan? Selain tidak punya etika dan sopan santun, dia berani meninggalkan dosa di mana-mana? Yakni dosa yang disebabkan oleh deru knalpotnya. Dengan suara deru knalpot itu, dia membuat orang lain menggerutu, atau mengumpat di dalam hati. Jika bukan (seperti) setan, dia pastilah tidak sengaja memasang knalpot brong, dan mencopot knalpot aslinya.

Dia tidak sadar dan tidak mau berusaha sadar bahwa kelakuannya menyebabkan pengendara lain sangat terganggu. Namun, jangan lupa, jika kelakuan setan itu diteruskan, masyarakat yang dipekakkan oleh knalpot brong suatu saat bisa marah secara massal. Siapa tahu, jika amarah memuncak, lalu amarah itu diluapkan dengan tindakan balasan yang tak terduga-duga, mungkin menggergaji knalpot itu, atau membuang sepedanya ke sungai.

Namun, dasar (seperti) setan! Dia tidak peduli lagi, apakah dia telah berubah (sifat) menjadi setan. Ingat, setan itu minaljinnati wannaas, dari bangsa jin dan bangsa manusia. Jika setan dari sebangsa jin, malah tidak kelihatan, terhitung makhluk gaib, tidak apa-apa kalau mau diabaikan. Namun, ini pemotor gede, pastinya manusia. Jelas terlihat fisiknya! Sebagai manusia dia dianggap sebagai setan. Dan setan bukanlah pembangun, melainkan perusak. Itulah yang terjadi pada pemotor tersebut.

Namun, dasar (seperti) setan! Dia tidak peduli lagi, apakah dia telah berubah (sifat) menjadi setan. Ingat, setan itu minaljinnati wannaas, dari bangsa jin dan bangsa manusia.

Jangan bicara dosa untuk pemotor kurang ajar itu. Setan tentu tidak peduli dengan dikotomi dosa dan anugerah. Mereka tidak menggunakan akal dengan baik dan benar. Adanya hanya ingin menjerumuskan diri dan orang lain—tanpa pernah disadarinya. Meski dia telah memasang jejak kekecewaan (suara knalpot) di banyak tempat, dia tak akan menghitung-hitung amal perbuatannya. Setan itu telah merasa menang dalam pertempuran.

Malam ini terulang kembali peristiwa yang sama, yang berkali-kali saya saksikan sebelumnya. Hanya sebuah harapan: pemotor ugal-ugalan dengan knalpot brong itu segera dirazia besar-besaran. Mereka harus ditangkap dan diadili, atau setidaknya “polisi menggelar operasi, atas kelalaian menggunakan akal sehat.”  Sanksinya: knalpot digergaji saja, ataukah knalpot dibleyer keras-keras dan ujungnya dilekatkan ke kuping si pemotor.[]

Driyorejo, 6/10/2022

@Penulis-dosen-unesa-pegiat-literasi #editor-&-penulis-buku-profesional #blantik-literasi-dari-jawa-timur #ini-corong-suara-ruang-ketiga #komit-berliterasi-setiap-hari #Tulisan-ini-opini-pribadi.

#Terima kasih atas blogwalking (saling kunjung blog dan komentarnya).

Author: admin

MUCH. KHOIRI adalah dosen Kajian Budaya/Sastra dan Creative Writing, sponsor literasi, blogger, certified editor & writer 74 buku dari Unesa. Di antaranya "Kitab Kehidupan" (2021) dan "Menjerat Teror(isme): Eks Napiter Bicara, Keluarga Bersaksi" (2022).

30 thoughts on “PEMOTOR KNALPOT BRONG ITU (SEPERTI) SETAN?”

  1. Qonik says:

    Luar biasa Bapak, semoga ada kesadaran setan2 tersebut.

    1. admin says:

      Aaamiin YRA. Terima kasih Bu

  2. Daswatia Astuty says:

    Hebatnya penulis tulen dalam kondisi dongkolpun lahir goresan yg bagus dan menggelitik.
    Sy membaca sambil mesem2 membayang jika knalpot motor itu digergaji dan ditempel di telinga pemotor… hahaha… baru tahu rasa.
    Ungkapan menyamakan pemotor dg setan membuat tulisan ini syarat makna dan menjadi urat nadi cerita mengalir.
    Hehehe … razia polisi atas kelalaian menggunakan akal sehat … yg terjaring nanti bukan pemotor brong… 👍👍👍👍👍👍 keren

    1. admin says:

      Dalam tulisan saya yang lain, entahj di mana, saya telah menulis bagaimana sebaiknya pemotor brong diberi pelajaran.

  3. Rina says:

    Barokalloh

    1. admin says:

      Aamiin YRA. Makasih bu Rina

  4. Hariyanto says:

    I love and enjoy reading this writing. 💚💚💚.
    Yet, I “hate the brong rider …” 😊🤭

    1. admin says:

      Thanks so much, Mas Hary

  5. Smg aparat kepolisian peka keluh kesah masyarakatnya.

    1. admin says:

      Betul sekali, bu guru

  6. Aniek MS says:

    Bagus banget. Sy jg sering fongkol dg pemotor yg knalpotnya berisik…

    1. Panca lukitasari says:

      Judulnya menggelitik, ada setannya, ha ha ha

      1. admin says:

        Makasih, Bu Luki. sekat selalu

      1. admin says:

        Matur nuwun sanget, Pak Anto.

    2. admin says:

      Kayaknya itu perasaan sebagian besar masyarakat kita dech

  7. Sugeng says:

    Beberapa kali operasi, yg ketangkep dihukum:
    1. Bleyer di telinga
    2. Suruh ambil knalpot asli dan pasang sendiri dihadapan polisi

    1. admin says:

      Manarik ini, semoga terus digalakkan operasi knalpot brong

      1. Aligra says:

        Setuju.. Malah didaerah saya, mereka mulai beraksi jam 11 malam hingga dini hari, sungguh sangat mengganggu sekali. Saya sudah lapor ke Polda setempat hingga 3x, lapor lewat media” sosial sudah tidak terhitung, tetap saja tidak ada tindakan jitu dari pihak Kepolisian. Rasanya ingin menyembor mereka yg lalu lalang dengan menggeber”kan suara knalpot brongnya dengan bensin, tuman, dikasih akal & hati tidak berfungsi. Akibatnya bukan hanya sulit beristirahat, tapi kita pun jadi sulit berkonsentrasi. Saya selalu berdo’a dalam do’a saya, semoga mereka lekas punah. Aamiin YRA …

  8. Pingback: madridbet
  9. Pingback: madridbet
  10. Pingback: meritking
  11. Pingback: meritking
  12. Pingback: meritking
  13. Pingback: grandpashabet
  14. Pingback: meritking
  15. Pingback: meritking giriş
  16. Pingback: หวย24

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *