Oleh Much. Khoiri
MEMBACA buku yang berjudul “Buku yang Menggugah, Buku yang Mengubah” yang dieditori oleh Abd Azis Tata Pangarsa ini sungguh membuat jenak alias nyaman, bahkan mengasyikkan. Sama sekali tidak membosankan, bahkan totally excited! Mengapa demikian?
Buku yang tebalnya hanya 160-an halaman ini menyajikan pengalaman personal para penulis: bagaimana buku-buku tersentu telah menggugah mereka, baik memberi tambahan pengetahuan maupun memantik inspirasi mereka. Lebih dari itu, buku yang telah menggugah dan menginspirasi itu sekaligus juga mengubah mereka dalam berbagai aspek kehidupan.
Lebih dari itu, buku yang telah menggugah dan menginspirasi itu sekaligus juga mengubah mereka dalam berbagai aspek kehidupan.
Alasan kedua, para penulis dalam buku ini bukan penulis sembarangan. Mereka adalah anggota komunitas Sahabat Pena Kita (SPK) yang, selain menulis buku solo (mandiri), juga menulis buku antologi setiap bulan. Anggota yang tidak menyetor tulisan dalam 3 bulan saja, otomatis akan dicoret dari komunitas. Buku ini sendiri juga hasil dari kedisiplinan mereka dalam menulis antologi setiap bulan.

IGambar: Dok Pribadi
Dengan menunjukkan siapa mereka, saya ingin mengatakan bahwa tulisan mereka bukanlah tulisan ecek-ecek alias bukan tulisan orang yang baru belajar menulis. Dari segi kualitas, mungkin belum semuanya tinggi, namun boleh dibuktikan bahwa tulisan mereka tidak mengecewakan. Setidaknya, mereka telah menjawab tantangan menulis setiap bulan satu tulisan untuk berbagai topik.
Kembali ke bagaimana penulis dipengaruhi buku bacaannya, ayo ambil contoh, misalnya, Abd Azis Tata Pangarsa. Penulis ini banyak tergugah dan berubah pandangannya dalam hal puisi setelah membaca buku Zaprulkhan, penulis dari Bangka Belitung yang berjudul “Mukjizat Puasa: Menggapai Pencerahan Spiritual melalui Ibadah Puasa Ramadhan” (2015). Menurut pengakuan Azis, “buku yang ditulis oleh Pak Zap ini merupakan asil kontemplasi, pemikiran dan renungan beliau terhadap berbagai fenomena yang banyak terinspirasi setelah membaca buku karya-karya Imam Ghazali terutama Ihya Ulumuddin dan kitab Hikam karya Ibnu Athaillah.” (hlm. 2).
Demikian pula Abd Halim Fathani, penulis SPK asal Malang ini. Dia telah tergugah dan terinspirasi oleh Munif Chatib lewat bukunya “Semua Anak Bintang” (2017). Munif Chatib menegaskan bahwa tidak ada individu anak yang lemah, bodoh. Semua individu adalah cerdas. Menurut pengakuan Halim, “Buku ini, hemat saya, luar biasa. Inspiratif mempengaruhi pikiran saya. Saya menyadari, bahwa saya, selama ini adalah “cerdas”. (hlm. 12).
Pengalaman yang sama juga dialami oleh Agung Kuswantono setelah membaca buku Ummi Maya yang berjudul “Kekuatan Doa Ibu”, juga Ahmad Tri Sofyan yang terpengaruh oleh buku-buku M. Fauzil Adhim, Salim A. Fillah, Cahyadi Takariawan, Ayah Edy, dsb. Demikian pun untuk Hitta Alfi Muhimmah yang terpengaruh Adrinal Tanjung lewat bukunya “A tribute to Ayah”, serta untuk Joyo Juwoto yang terinspirasi Anjar Any dalam buku “Raden Ngabehi Ronggowarsito.”
Sementara itu, penulis dalam tema-tema Islami, Didi Junaedi, merasa sangat banyak berutang pengetahuan kepada M. Quraish Shihab, Jalalludian Rakhmat, dan Komaruddin Hidayat. Sebagai penulis prolifik (over-produktif), Didi adalah juga pembaca yang rakus. Dan buku-buku yang dia sukai antara lain buku-buku karya M. Quraish Shihab, Jalalludian Rakhmat, dan Komaruddin Hidayat—di samping buku-buku lain yang tak perlu disebutkan di sini.
Sedangkan saya sendiri juga banyak tergugah setalah rutin membaca “Mahabharata & Ramayana”, buku-buku Imam Al-Ghazali semisal “Futuhul Ghaib: Kita Rahasia Pembuka Kegaiban”, juga buku-buku Budi Darma termasuk “Orang-Orang Bloomington.” Buku-buku tersebut telah banyak mengubah (setidaknya menginspirasi) saya dalam memahami hidup dan hakikat manusia. Itu saja, tentu tidak, masih ada buku-buku lain yang punya andil dalam hidup saya.
Tentu saja, saya tidak perlu membeberkan satu persatu penulis buku ini di dalam tulisan ini. Namun, saya berani menyatakan bahwa masih ada keunikan-keunikan bagaimana para penulis telah terpengaruh oleh buku apa yang telah mereka baca. Untuk lebih lengkap dan utuhnya, ada baiknya buku ini Anda jadikan pegangan sehingga bisa dibaca secara ngemil atau bertahap.
Saya berani menyatakan bahwa masih ada keunikan-keunikan bagaimana para penulis telah terpengaruh oleh buku apa yang telah mereka baca.
Namun, sebagai penutup tulisan pendek ini, saya kutipkan endorsement atau testimoni Dr Zaprulkhan: “Kalau ada pertanyaan ‘Buku apakah yang paling menggugah dan menyentuh, paling mencerahkan dan paling mengesankan saya?’, saya agak kesulitan untuk menjawabnya. Sebab ketika kita sudah agak luas bacaannya, kita tidak tidak bisa menentukan karya hanya satu buku yang telah mencerahkan kita. Ternyata ada begitu banyak buku yang sudah mencerahkan nalar kita dan hati kita, pengalaman dan hidup kita.”[]
Lidah Wetan, 4/10/2022
@Penulis-dosen-unesa-pegiat-literasi #editor-&-penulis-buku-profesional #blantik-literasi-dari-jawa-timur #ini-corong-suara-ruang-ketiga #komit-berliterasi-setiap-hari #Tulisan-ini-operasi-pribadi.
Karya seorang penulis adalah mencerminkan buku-buku bacaannya. Baik disadarinya maupun tidak. Karena karya seseorang pastilah dipengaruhi oleh pengetahuannya yang diramu dengan pengalaman serta intuisi mereka masing-masing.
Nologaten Sleman, 08102022 05.52
Mamuk SMPA
Salam Literasi Penuh Inspirasi
Luar biasa. Terima kasih banyak, Mas Mamuk. Salam literasi penuh inspirasi
Sesuai banget dg tema buku menggugah buku merubah
I like..
Bu Murni, terima kasih atas komentarnya
Alhamdulillah
Alhamdulillah. Makasih, Pak Refan
Sy punya pengalaman dengan buku “Kitab Kehidupan “ (Much Khoiri) yg menggugah dan mengubah cara pandang saya melihat diri saya. Menggerakkan untuk berkarya diusia senja
Terima kasih telah mendalami buku K2, bahkan menghayatinya. Barakallah
Terima kasih Pak Emcho atas apresiasinya untuk tulisan saya dalam antologi Buku Yang Menggugah, Buku Yang Mengubah.
Semoga menginspirasi kita semua.. Amiin…
Sama2, Mas Didi. Sehat selalu, dan selalu menginspirasi
Sangat menginspirasi
Terima kasih banyak, B Min.
Selalu kriuk2 untuk dilalap. Siapa dulu penulisnya? Mr. Emcho gitu loh
Makasih bu Kanjeng, apresiasinya sangat bermanfaat
Matur nuwun, Bu kanjeng. Sehat selalu nggih
Thanks so much.
Terima kasih Pak Dosen ulasannya. Ternyata sebuah buku bisa mengubah seseorang ya, atau bahkan dunia.
Terima kasih banyak, Pak CepGa. Apresiasi yang menguatkan.
buku jendela dunia, kuncinya dgn membaca, betul Pak Dosen, banyak baca, banyak kisah yg bisa dibagikan kembali kpd murid² jd murid bertambah jg wawasannya
Terima kasih banyak, Bu Nia. Semoga Bu Nia sehat selalu bersama keluarga.
Buku yang menggugah dan mengubah, eeh, tulisan Bapak tentang buku itu juga sungguh indah, dan memotivasi untuk terus menulis dan berkarya. Mtr nuwun sanget!
Buku paling menggugah dan menggerakkan, penting untuk dibaca.
Terima kasih. Batul sekali sebuah karya Buku dipengruhi oleh buku apa yang dibaca, dilihat dan didengar.
Pikiran yang sejalan