Oleh Much. Khoiri
HARI Minggu ini Dulgemuk disambati Pak Blantik untuk mengantarkan dia dan keluarganya bersilaturahmi ke Pasuruan. Sebenarnya, Dulgemuk bisa menolak; lha wong Pak Blantik sendiri bisa menyetir “Innophard” (Innova rasa Alphard) putihnya; namun, Dulgemuk tidak sampai hati, sebab Pak Blantik kaki kirinya sedang sakit. Bayangkan, Pak Blantik yang tambun itu, kaki kirinya yang sakit, apa kata dunia?
Matahari masih belum berada di atas kepala, namun hawanya terasa menyengat. Kali ini, Pak Blantik bilang. “Mas, mampir Gempol ya, kita akan beli kelepon. Kelepon Wahyu ya, yang dekat mushala.” Sesekali Pak Blantik mengelus kaki kirinya yang sakit.
Biasanya, jika dimintai tolong untuk menjadi driver dadakan ke Pasuruan, Dulgemuk menyetir langsung dari rumah di Driyorejo ke rumah-rumah tujuan. Langsung lewat tol, tidak tolah-toleh. Nanti dari pintu tol, maksimum 5 kilometer sudah tiba di rumah tujuan pertama, barulah setelah itu menuju rumah-rumah lain yang tak lebih dari satu kilometer. Lha kok sekarang Pak Blantik minta turun Gempol.
“Siap, laksanakan.” Mau tak mau Dulgemuk mengiyakan kemauan Pak Blantik. Tidak perlu protes, terlebih mobil putih yang disetirnya juga nyaman, lebih nyaman dari Xentuner (Xenia rasa Fortuner), kendaraan sebelumnya. Maka, di bawah terik yang menyengat, mobil itu turun tol dan mengarah ke Gempol.
**
Di Gempol, tak jauh dari pintu tol, ada puluhan kedai kelepon. Macam-macam nama kedai itu, termasuk Kelepon Wahyu, seperti yang tadi disebutkan oleh Pak Blantik. Bersama kelepon tentu dipajang krupuk upil yang digoreng pasir—yang aman bagi kesehatan, serta aneka jajanan pelengkap. Itulah jujugan para kastamer.
Sudah tahukah Anda apa itu kelepon? Kata Mbah Google, klepon atau kelepon adalah sejenis makanan tradisional atau kue tradisional Indonesia yang termasuk ke dalam kelompok jajanan pasar. Makanan enak ini terbuat dari tepung beras ketan yang dibentuk seperti bola-bola kecil dan diisi dengan gula merah lalu direbus dalam air mendidih. Bagian luarnya dibaluti dengan parutan kelapa.
Tatkala Pak Blantik, istri dan putrinya turun membeli kelepon, krupuk upil, dan jajanan lain, Dulgemuk berpamitan ke mushala. Dia perlu buang air kecil dan shalat sunnah sebentar. Sebenarnya alasan pertama itu yang penting, sebab onderdil tubuhnya sudah agak dol, sehingga dia tidak bisa lama menahan pipis. Nah, karena ada mushala, sekalian dia mau shalat sunnah.
Ternyata, keluarga Pak Blantik membeli satu tas kresek besar kelepon, demikian pula krupuk upilnya. Bagasinya berjubelan jajanan-jajanan itu. Tidak perlu dijabarkan di sini. Dulgemuk hanya menatanya sedemikian agar terlihat rapi dan tidak tumpah.
“Kelepon ini kunci pembuka untuk silaturahmi, Mas,” kata Pak Blantik, sambil mengincip kelepon yang masih hangat. “Kelepon ini murah, tetapi ini bisa jadi mahal di mata saudara…”
“Kelepon ini kunci pembuka untuk silaturahmi, Mas,” kata Pak Blantik, sambil mengincip kelepon yang masih hangat. “Kelepon ini murah, tetapi ini bisa jadi mahal di mata saudara, sebab mereka mungkin sedang kangen makan kelepon, dan kami membawakannya. Bukankah kelepon akan berharga mahal ketika ia diberikan untuk mengobati kerinduan? Hehehe….Enak loh, Mas. Mau incip juga?”
“Nanti saja, ndan. Menyetir tidak boleh sambil makan,” jawab Dulgemuk, sambil memegang setir kemudi. Kali ini dia tidak balik naik ke tol, seperti biasanya, melainkan diminta Pak Blantik untuk melewati jalan raya kota Bangil. Katanya, sejak ada jalan tol, keluarga Pak Blantik selalu menggunakan jalan tol; kali ini, ingin melewati Bangil—menyusuri masa silam yang gemilang.
“Ada benarnya juga kata Pak Blantik, “ batin Dulgemuk. “Meski hanya kelepon, ia bisa dijadikan pintu pembuka untuk silaturahmi. Tidak harus oleh-oleh yang mahal. Kelepon saja sudah cukup. Itu yang dirindukan, karena itu berharga tinggi. Keluarga tidak menilai rupiahnya untuk membeli kelepon, melainkan itikad baik untuk membawakannya, itulah yang bermakna kepedulian. Keluarga pasti suka saling peduli, saling berkunjung, saling menyayangi. Luar biasa.”
Keluarga tidak menilai rupiahnya untuk membeli kelepon, melainkan itikad baik untuk membawakannya, itulah yang bermakna kepedulian. Keluarga pasti suka saling peduli, saling berkunjung, saling menyayangi. Luar biasa.
Benar saja dugaan Pak Blantik. Kedatangan mereka di rumah tiga keluarga disambut dengan ekspresi yang menggembirakan. Benar, mereka sedang kangen makan kelepon dan krupuk upil. Akhirnya, ada yang melengkapinya dengan tahu bakso, rujak manis, es degan, dan sebagainya. Hampir setiap bulan keluarga Pak Blantik bertandang ke saudara-saudara di Pasuruan, tetapi kegayengan silaturahmi tetap saja kelihatan.
“Silaturahmi itu hikmahnya memperpanjang umur, Mas.”
“Maksudnya bagaimana?”
“Ketika masih hidup, kita akan senantiasa dekat dengan keluarga besar. Amat mungkin doa-doa keluarga saling mendatangkan keberkahan dan kebahagiaan. Nah, kebahagiaan dan keberkahan ini membuat kita panjang umur.”
“Bagi Dulkrempeng, tidak seperti itu, PakBos?”
“Lha bagaimana loh? Memangnya Dulkrempeng pernah bilang apa?”
“Silaturahmi memanjang umur itu begini penjelasannya,” Dulgemuk mencoba mengingat kata-kata Dulkrempeng sebulan lalu. “Kata Dulkrempeng, kalau dia tidak punya uang cukup untuk makan, maklum dia abis kena PHK, maka dia datang bertamu ke keluaga 1 dan menginap sehari—tentu, makan dan tidur disediakan. Besoknya, dia pindah ke keluarga 2, juga menginap sehari, serta mendapat fasilitas makan dan tempat tidur. Nah, jika itu dilakukan dari keluarga satu ke banyak keluarga, kan menghindarkan dia dari kematian akibat kelaparan.”
Oalah, dasar wong gendheng!
**
Pulangnya, mereka disambut hujan deras, itu pas si putih memasuki tol. Isya sudah berlalu, dan keluarga Pak Blantik sudah menunaikan shalat isya di rumah kakak tertua. Jadi, memasuki tol seakan memasuki jalan mulus menuju mimpi. Mengapa? Tak lebih 15 menit lagi, keluarga Pak Blantik akan terlelap sepanjang perjalanan, kecuali Pak Blantik sendiri. Pak Blantik itu kuat sekali melekan, apalagi kalau sedang menulis, wuich, dia suka lupa waktu.
“Kita menembus hujan, PakBos,” kata Dulgemuk, meski tanpa diberi tahu pun, pak Blantik pasti mengetahuinya. Dunia itu memang tempat kejadian absurd.
“Benar, Mas, dan hujan itu pertanda baik.”
“Kok begitu, PakBos?”
“Hujan itu anugerah, sama dengan kesempatan untuk bawa kelepon dan krupuk upil untuk keluarga, sama dengan silaturahmi. Semua itu anugerah.”
“Hujan itu anugerah, sama dengan kesempatan untuk bawa kelepon dan krupuk upil untuk keluarga, sama dengan silaturahmi. Semua itu anugerah.”
“Anugerah bagaimana?” Dulgemuk mengincip permen karet. Seteguk air mineral membasahi mulutnya.
“Ya semua itu anugerah Tuhan. Kita manusia yang lemah, dhaif, tidak bisa apa kecuali diberi anugerah oleh Tuhan. Kita diberi anugerah uang untuk bisa membeli kelepon dan krupuk upil, lalu diberi kesempatan untuk silaturahmi. Banyak sekali orang yang tidak sempat silaturahmi, yang selalu dikejar-kejar kesibukan yang tak pernah habis. Dunia dikejar, membuat keluarga besar kadang dilupakan. Nah, hari ini keluarga saya diberi anrugerah itu.”
“Kemudian hujan. Hujan itu juga anugerah. Tanpa hujan, bumi akan kering kerontang, dan flora fauna akan kehausan dan kelaparan. Karena itu, saya termasuk pecinta hujan. Saya pernah, pada kemarau panjang, menulis puisi yang berjudul ‘Merindu Hujan’. Saya tidak main-main, sungguh saya selalu merindukan hujan, sebagaimana bangsa-bangsa di daerah subtropis. Andaikata ada mudharatnya, misalnya banjir, hujan lebih memberikan manfaatnya.”
Kelepon, silaturahmi, dan hujan kelihatannya hanya remeh temeh, tetapi ketiganya memiliki nilai ibadah yang mendalam ketika kita memaknainya dengan ilmu dan laku yang benar sebagai manusia.
Mobil Innophard masih melaju menembus hujan. Apakah para pengemudi lain di jalan tol Pasuruan ke Surabaya juga berpikir sama seperti Pak Blantik? Tentu, jawabannya ada di benak mereka. Namun, Dulgemuk mencatat sebuah hikmah hari ini: Kelepon, silaturahmi, dan hujan kelihatannya hanya remeh temeh, tetapi ketiganya memiliki nilai ibadah yang mendalam ketika kita memaknainya dengan ilmu dan laku yang benar sebagai manusia.[]
Kabede, 15 Oktober 2022
BACA JUGA:
Wuihhhhh apa saja pak Khoiri bisa buat menarik dg tulisan.
👍👍👍anda ahli sekali.
Kok bisa terpikirkan mempertemukan Blantik dan Dulgemuk. Keduanya tokoh rekaan yg bercakap2. Bahkan menghadirkan dlm percakapan tokoh rekaan ketiga Dulkrempeng.
Sumpah, asyik jalur ceritanyanya. Ada hikmah yg dititipkan dlm cerita
👍👍👍 titip salam kepada ketiganya ya. 🙏🏻🙏🏻🙏🏻Katakan di Mks onde2 itu berubah namanya “ umba2” jika digunakan dlm hajatan adat.
Apresiasi yang sangat menguatkan. Terima kasih banyak. Semoga sehat selalu
Semoga segera pulih kakinya dan sehat Master
Terima kasih atas doanya, Bu Sriyatni. Insyaallah akan segera pulih.
Ditemui dan Pak Blantika 11,12 itu
Benar sekali, jelas silaturahmi tidak bisa digantikan say halo di WA.
Sehat selalu Pak Khoiri agar dimudahkan dalam bersilaturahmi.
Terima kasih, Bu Mien. Barkallah
Tulisan yang renyah. Klepon itu kesukaan saya Pak Khoiri. Mau dong hee. Selamat pagi. Salam sehat.
Matur nuwun, Bu Yanti. Sehat selalu nggih
jsnxwjdnd kcthw hmkdrlm mkvl hunggxkwvdgnrod
prednisone 10 mg: https://prednisone1st.store/# canada buy prednisone online
erectile dysfunction medications: pills for ed – erection pills online
https://cheapestedpills.com/# best erection pills
order cheap propecia without dr prescription get cheap propecia without dr prescription
amoxicillin cost australia buy amoxicillin canada – amoxicillin 500 mg without prescription
Actual trends of drug.
can you buy mobic no prescription: how can i get cheap mobic online – where to get generic mobic without dr prescription
Get information now.
canadian pharmacy online canadian family pharmacy
erection pills viagra online: cures for ed – ed pills comparison
https://cheapestedpills.com/# generic ed pills
amoxicillin 500mg capsule buy online amoxicillin without rx – amoxicillin 500mg capsules
where to buy mobic without rx can i get mobic for sale cost of cheap mobic pill
Medscape Drugs & Diseases.
pharmacy wholesalers canada canada drugs
п»їMedicament prescribing information.
canadian pharmacies online my canadian pharmacy
amoxicillin 500mg capsule cost where to buy amoxicillin 500mg without prescription – how much is amoxicillin
ed pill best drug for ed over the counter erectile dysfunction pills
can i purchase cheap mobic tablets: how can i get cheap mobic tablets – where can i get generic mobic without insurance
https://pharmacyreview.best/# buying from canadian pharmacies
ed drugs online from canada cheapest pharmacy canada
amoxicillin where to get amoxicillin 500mg – amoxicillin 500 mg brand name
rexall pharmacy amoxicillin 500mg: amoxicillin capsules 250mg amoxicillin 30 capsules price
Drugs information sheet.
erectile dysfunction pills: new ed pills – the best ed pills
All trends of medicament.
https://propecia1st.science/# propecia rx
canadian pharmacy: 77 canadian pharmacy – certified canadian pharmacy
mail order pharmacy india: buy prescription drugs from india – Online medicine home delivery
canadian drugs online: canadian drug prices – canadian pharmacy no rx needed
canadianpharmacy com: canadian pharmacies online – canadian drugs
http://mexpharmacy.sbs/# medication from mexico pharmacy
indian pharmacy online: п»їlegitimate online pharmacies india – reputable indian pharmacies