“CINTA DALAM KENANGAN” & “JALAN PANJANG MENUJU GURU PENGGERAK”

Oleh Much. Khoiri

SIANG ini mendung menggelantung, tatkala seorang kurir mengantarkan sebuah paket. Sebuah paket yang telah dikirimkan oleh seorang sahabat yang meminta alamat kirim kepada saya tiga hari silam. Sahabat baik itu adalah Hernawati Kusumaningrum—nama yang tak asing lagi bagi saya; dan paket itu berupa dua buah buku hasil karyanya. Uhuy, betapa terharunya saya!

Kover buku Hernawati K. Gambar: Dok. Pribadi

Mengapa Mba Herna—sapaan akrab Hernawati Kusumaningrum—tidak asing lagi bagi saya? Ya, saya mengenalnya semenjak tahun 1992, ketika saya menjadi dosen walinya selama dia menjadi mahasiswa di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, FPBS, IKIP Surabaya. Lalu setelah lulus, dia bergabung dengan lembaga yang saya kenal dengan baik, di samping dia juga menulis untuk media massa. Tentu, selama itu pula saya mengamati perkembangan talentanya dalam menulis. Singkat cerita, saat ini dia tergabung dalam komunitas menulis Rumah Virus Literasi (RVL) yang saya bangun.

Dua buku hasil karyanya itu berjudul Jalan Panjang Menuju Guru Penggerak (Penerbit Cv Literasia Group, Surakarta, Mei 2022) dan Cinta dalam Kenangan (Penerbit Kanzun Books, Jakarta, September 2022). (Dua buku itu menambah jumlah belasan buku karyanya, baik mandiri maupun antologi.) Saya dengar, dua buku itu akan ikut diluncurkan dalam kopdar RVL 1 yang akan dihelat di Jogjakarta, 21-23 Oktober 2022 bersamaan dengan para penulis RVL lain.

Saya tidak akan mengulas apa isi masing-masing buku itu. Selain karena saya baru saja menerimanya, sehingga saya belum sempat melongok isinya, saya ingin membincangkannya dalam tulisan tersendiri. Masih banyak buku yang perlu mendapatkan ulasan; jadi, kapan giliran ulasan itu ya ditentukan oleh antri yang cukup padat merayap—di samping saya pun harus berkarya sendiri.

Baca juga UNTUK KOPDAR RVL, SAYA LUNCURKAN HANYA BUKU-BUKU INI…

Saya hanya ingin menyampaikan apresiasi yang dalam kepada Mba Herna yang telah berhasil menerbitkan dua buah buku dalam sembilan bulan di tahun 2022 ini.

Maka, dalam waktu sela ini, saya hanya ingin menyampaikan apresiasi yang dalam kepada Mba Herna yang telah berhasil menerbitkan dua buah buku dalam sembilan bulan di tahun 2022 ini. Mungkin sebagian bahan buku telah dipersiapkan sejak waktu sebelumnya; namun, jika tidak ada semangat tinggi untuk menerbitkannya, mustahil manuskrip akan mewujud menjadi buku yang manis. Selamat atas capaian yang superjoss ini!

Saya telah cukup lama menduniai liku-liku menulis buku. Dengan begitu, saya mengukur bahwa menerbitkan dua buah buku mandiri bagi Mba Herna merupakan capaian yang tidak main-main, bahkan luar biasa! Ibaratnya, sulit dicari tandingannya. Mengapa? Jangankan dua buku. Menemukan guru dengan satu buku dalam waktu yang sama dalam sebuah sekolah tidak selalu mudah.

Kalau dalam masyarakat kita mudah menemukan penceramah, kita sangat kesulitan menemukan penulis. Dalam lingkungan sekolah, kondisinya setali tiga uang, alias sama saja. Kalau guru yang lancar berpidato, tidaklah sulit menemukannya. Namun, guru penulis yang selain mengajar/mendidik juga menulis (buku) adalah manusia langka. Dan Mba Herna termasuk manusia langka itu.

Kalau dalam masyarakat kita mudah menemukan penceramah, kita sangat kesulitan menemukan penulis. Dalam lingkungan sekolah, kondisinya setali tiga uang, alias sama saja.

Guru penulis memanglah manusia langka. Tugas sebagai guru sendiri tidaklah enteng, baik mengajar maupun mendidik, termasuk tugas-tugas tambahan yang harus dituntaskannya. Jika ditambah kegiatan menulis, tentulah diperlukan waktu dan enegeri tambahan untuk menekuninya. Hanya guru penulis yang memiliki semangat baja yang mampu menjalani dwi-fungsi tersebut.

Mudah-mudahan Mba Herna terus menginspirasi lingkungannya, menjadi virus literasi yang mengamuba dalam simpul-simpul perkembangan yang subur. Saya yakin, dengan kapasistas Mba Herna, impian semacam itu layak diharapkan perwujudannya. Masalah kapannya, waktu yang akan menyaksikannya.[]

 

Driyorejo, 30/9/2022

Author: admin

MUCH. KHOIRI adalah dosen Kajian Budaya/Sastra dan Creative Writing, sponsor literasi, blogger, certified editor & writer 74 buku dari Unesa. Di antaranya "Kitab Kehidupan" (2021) dan "Menjerat Teror(isme): Eks Napiter Bicara, Keluarga Bersaksi" (2022).

15 thoughts on ““CINTA DALAM KENANGAN” & “JALAN PANJANG MENUJU GURU PENGGERAK””

  1. Herna says:

    Masya Allah… bapak dosen saya. Matur nuwun ilmunya selama ini. Inspirasinya datang dari Pak Khoiri yang selalu “mengipasi” orang untuk menulis. Semoga selalu sehat, barakah umurnya Abah, barakah ilmunya, barakah amalnya. Aamiin Ya Rabb.

    1. admin says:

      Sama-sama, Mba Herna, tetap saling menguatkan. Sehat selalu.

  2. Daswatia Asuty says:

    Sy selalu haru jika menemukan hubungan “ guru murid “ “ sebahu” seia dalam keselarasan
    Sejatinya hubungan guru murid itu demikian.👍👍👍
    Betbahagialah 🙏🏻🙏🏻🙏🏻

    1. admin says:

      Terima kasih atas empatinya.

  3. Sumintarsih says:

    Siap bertemu Ibu Herna di RVL dan ibu bapak hebat lainnya….
    Semangat….

    1. admin says:

      Sampai jumpa di kopdar RVL Jogja

  4. Widut says:

    Sangat menginpirasi. Semoga bisa kertemu di RVL Yogya pak Choiri dan mbak Herna

    1. admin says:

      Sampai jumpa di Kopdar RVL Jogja nggih

  5. Some genuinely fantastic articles on this web site, appreciate it for contribution.

  6. yuNKMUmO says:

    where to buy cialis Ill have to google it and have a read up

  7. KzKumWZD says:

    levitra uso recreativo deferasirox increases levels of caffeine by affecting hepatic enzyme CYP1A2 metabolism

  8. Ozuwuc says:

    buy tricor medication buy generic tricor where to buy fenofibrate without a prescription

  9. Yhsqdd says:

    purchase tricor pills tricor 160mg canada how to get fenofibrate without a prescription

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *