APA KATA MAHASISWA TENTANG ARTIKEL “KONSER DAN NCTZENS”

Pengantar: Saya memposting artikel yang berjudul “Konser dan NCTzens”. Kemudian, mahasiswa Sastra Inggris S1-2022 memberikan tanggapan yang produktif dan menarik. Tanggapan seutuhnya (dan seperti aslinya) dapat diikuti berikut ini:

Mahasiswaku: Sumber Dok pribadi

Netasyabila Emanda Septa 2022-D:  Sebaik nya memberikan diskon supaya yang tidak mampu bisa membeli.

Naomi 2022-B: Kereen, semoga selalu menginspirasi.

Reihanita Octaviana 2022-C: Saya merupakan nctzen. menurut saya mengidolakan nct merupakan sebuah anugerah yang diberikan kepada saya. mereka mengisi hari hari kosong saya. mereka juga menghibur saya di hari terpuruk saya. menurut saya, mereka membawa pengaruh positif bagi saya asalkan saya tidak kehilangan kontrol atas diri saya sendiri demi mengidolakan mereka. saya bersyukur mengenal nct selama saya hidup. mereka juga memberikan fan service yang tidak pernah gagal membuat para penggemarnya jatuh cinta, khususnya untuk indonesia. karena SM Entertainment yang merupakan agensi dari nct sendiri memiliki kerja sama dengan salah satu perusahaan tv swasta di indonesia, nct jadi lebih memperhatikan penggemar dari indonesia. terlihat dari banyaknya konten mereka yang mempelajari budaya indonesia, serta dari live di akun social media mereka yang sering menotice penggemar dari indonesia yang terkadang membuat penggemar dari negara lain menjadi cemburu.

Ramanda Rheza Abirawa 2022-B: Zaman sekarang orang bisa melakukan apapun demi melihat youlth culture yang saat ini, contohnya tiket NCTZEN dijual dengan harga yang sangat mahal karena melihat sekumpulan boyband yang menyanyi.

Dennis R Asral 2022-D: Real evidence consumer society di negara kita, tak peduli berapa uang yang perlu dikeluarkan untuk bertemu idola yang dibanggakan.

Fitri 2022-D: Sebelumnya terimakasih kepada Mr. Khoiri yang sudah merpekenankan kami untuk berkomentar mengenai artikel tersebut. Menurut pendapat saya kenapa para kpopers mengidolakan mereka karena, di indonesia kita belum menemukan artis yang betul” menjadi motivasi buat kita sendiri. Contohnya dari saluran tv indonesia dan korea itu sangat berbeda, ada salah satu saluran tv di negara kita yg malah menayangkan acara yang tidak bermanfaat sama sekali, contohnya mengundang orang yang viral di tiktok, sedangkan orang tersebut diundang bukan karena prestasi nya, Dan ya dari artis” nya pun sama, salah satu artis yang terjerat narkoba pun masih diperbolehkan untuk tampil di acara tv bahkan memerankan film. Bukan hanya itu aja pelaku pelecehan seksual pun masih saja diundang di acara tv. Sedangkan dikorea itu kalau artis nya terjerat narkoba, penipuan,pelecahan dll karir mereka hancur dan artis yang melakukan hal itu pun jg merasa malu dengan publik. Beda dengan negara kita yang artis nya malah makin terkenal. Itulah yang membuat kita generasi muda sangat bingung dengan negara sendiri. Maka nya kenapa para kpopers mengidolakan artis” korea, budaya” nya, acara tv korea/drakor. Ya karena apa yang mereka ingin tampilkan ke masyaraktanya mereka saring terlebih dahulu baik atau tidak dan berusaha menayangkan suatu film atau acara tv lainnya yang bermanfaat. bukan asal membuat film yang tidak ada motivasi nya sama sekali. Untuk masalah harga tiket konser idol korea mahal, menurut saya itu bukanlah masalah bagi kpopers karena mereka memiliki goals bertemu idol nya yang sudah memberikan motivasi maupun dukungan di masa” sulitnya. Jadi yang pastinya mereka menabung di hari maupun tahun” sebelumnya untuk bisa beli tiket konser. Jujur semenjak kpop dan budaya” di korea. banyak sekali perubahan dalam diri saya yaitu jadi lebih sering menabung, semangat untuk belajar bahasa asing (inggris,korea) lebih memanfaatkan waktu, dari cara saya bicara ataupun bersikap kepada orang yang lebih tua. Jadi kesimpulan nya apa yang kita idolakan/kagumi ambil sisi baik nya saja. Dan tidak semua hal di negara kita itu jelek tidak sama sekali. Dan saya bangga menjadi warga negara indonesia. Indonesia itu kaya akan alam nya, budaya, suku maupun adat itu banyak sekali. Dan saya juga tidak menjelakkan negara saya sendiri tetapi saya hanya ingin mengutarakan apa yang saya rasakan. Yang saya harapkan semoga negara kita bisa meningkatkan tayangan tv yang berguna, dan menseleksi artis mana yang pantas untuk memberikan hal” positif kepada masyarakat. Sekian terimakasih.

Khofifatun Ni’mah 2022-C: Menurut saya mengapa kok banyak anak muda Indonesia yg suka dengan k pop, dari sebuah video yg pernah saya lihat, itu semua karena para idol tersebut telah melalui masa² sulit sejak kecil,sehingga yg kita ketahui hanyalah kesuksesan di usia muda, yg mana hal tersebut menjadi impian semua kalangan, terlebih bagi anak² muda. Selain itu idol k pop secara tidak langsung menjadi support system bagi beberapa kalangan. Dan mereka pasti akan melakukan segala hal agar sang idol tetap menjadi support system, ya dgn membeli tiket konser mereka, merchandise² tentang mereka, dan lain². Selain itu dari pihak agensi juga melakukan berbagai cara agar para idol tetap jaya di pasar “kpop”. Dan hal inilah yg menjadi para penggiat literasi mungkin merasa iri, karena mereka belum bisa menjadi support system bagi para penggemar dikarenakan perbedaan pasar “kpop” dengan pasar “literasi”.

Bimo Prayogo 2022-D: That’s kind of the reality of Indonesia people berapa pun harganya apapun yang harus dikorbankan bahkan jika itu menyangkut masalah apapun jika ada idola pasti tetap dikorbankan.

Davina Anandira 2022-A: Saya sebagai salah satu NCTzen merasa sangat senang setelah membaca artikel yang ditulis oleh Mr. Khoiri ini. Terimakasih Mr. Khoiri atas artikel yang sangat menginspirasi sekali.

Khafidatul Afifah Asy’ari 2022-A: Korea Selatan mempunyai strategi marketing sangat hebat untuk mempromosikan K-Pop, saya pikir memang idol K-Pop sudah dilatih/didesain untuk menjadi boyfriend-able bagi para target marketnya yaitu para gadis muda. maka dari itu, banyak sekali yang mengidolakan dan menjadikannya pacar haluan, apalagi nct yang dimana membernya banyak dan sangat ganteng-ganteng semua:’

Rayhan Hidayat 2022-B: Tidak akan menjadi masalah, jika seseorang mengidolakan seorang selebriti yg bukan berasal dari dalam negeri, selama paham akan batasan nya dan dapat mengambil sisi positif dari idola mereka seperti motivasi dan inspirasi dan juga tentu saja tidak lupa untuk melestarikan budaya negeri kita sendiri

Syafa Nameyra 2022-B: Pembahasan yang sangat menarik. Menurut saya kegiatan fangirl/fanboy (menjadi seorang fans dari selebriti) memang bisa dibilang sebuah hobi. Hobi yang mayoritasnya anak muda. Itu lah yang pada akhirnya membentuk Youth Culture. Namun, tentunya Youth Culture tidak sebatas apa itu saja, menjadi seorang fans itu merupakan salah satu contohnya saja. Saya sebagai seorang fangirl juga menyadari bahwa selayaknya hobi, kami akan melakukan banyak hal untuk kepuasan tersendiri. Sebenarnya dari massive-nya Youth Culture ini bisa disisipkan ajakan untuk literasi. Seperti yang saya ketahui dalam NCTzens sendiri banyak sekali penulis yang akhirnya menerbitkan buku-buku dan bukunya terjual beribu-ribu eksemplar.

Lisa 2022-C: Mungkin bagi orang-orang yang tidak suka Kpop menganggap bahwa menjadi pecinta dan penggemar Kpop, memiliki idola itu merupakan hal yang tidak ada manfaatnya dan buang-buang waktu saja. Tapi menurut saya pribadi, dengan menyukai suatu idola kpop itu memiliki banyak pengaruh positif. Contohnya saya seorang NCTZen juga, NCT adalah hiburan dan motivator bagi saya. Ketika saya mengalami waktu-waktu yang sulit,, saya menonton video dan konten-konten mereka yang menghibur, dan memberikan saya semangat kembali. Saya juga belajar dari mereka bahwa untuk bisa sampai dititik kesuksesan membutuhkan pengorbanan yang luar biasa. Mereka berlatih bertahun-tahun, tanpa kenal lelah, tanpa kata menyerah, hingga bisa debut dan sukses menjadi idola. Mereka selalu memotivasi saya untuk bisa mencontoh dan meniru kerja keras dan perjuangan mereka dalam mewujudkan impian dan cita-cita.

Andika Prasetyo 2022-B: Menurut saya, di satu sisi, budaya luar bisa menjadi inspirasi. Di sisi lain, budaya luar juga bisa menjadi disrupsi. Masyarakat muda Indonesia memang memiliki passion untuk mengejar apa yang mereka inginkan, yang dimana itu adalah bentuk dari inspirasinya. Namun, jika sampai masyarakat kita mengagungkan budaya lain dari luar Indonesia tanpa ada rasa bangga terhadap budaya sendiri, tentu ini menjadi masalah yang besar. Inilah salah satu bentuk disrupsinya. Kesimpulannya, budaya luar boleh berfungsi sebagai inspirasi, namun budaya negeri kita sendiri itu hendaklah dan haruslah tetap lestari.

Patria Prana N. H 2022-B: Menurut saya, selama mereka tidak merugikan orang lain, menggunakan uangnya sendiri (atau yang didapatkan secara halal) itu tidak mengapa. Saya tahu rasanya mengidolakan sesuatu, dan saya juga berharap idola saya dapat mengadakan konser di Indonesia. Mengidolakan sesuatu itu baik dan sah saja menurut saya, selama mereka tidak menjadi fanatik dan melupakan kehidupannya serta mengganggu orang lain, itu boleh-boleh saja.

Andy Alif Al M 2022-B: Mengidolakan seseorang atau sesuatu merupakan hal yang wajar untuk masyarakat. Hal ini mungkin disebabkan karena kelebihan atau kebolehan yang dimiliki oleh idolanya tersebut, seperti menyanyi ataupun menari. Yang terpenting mengidolakan seseorang harus dalam sesuai batas wajar, dan tidak sampai berlebihan hingga merugikan diri maupun orang lain.

Amalia Agatha 2022-D: Terimakasi kepada Mr. Khoiri yang telah memperkenankan untuk berkomentar atau sekedar berpendapat.. Saya sebagai salah satu dari golongan kawula muda dan tepatnya disini saya juga sebagai NCTZen.
Saat ini “Kpopers” menjadi sebutan yang memiliki banyak sisi negatif dari kalangan orang yang tidak menyukai Kpop. Mungkin yang dipikirkan adalah mereka (Kpopers) sebagai sekelompok orang yang “tidak cinta negara” “tidak mendukung karya dan budaya lokal” dan bahkan “pengagum fisik”. Menurut saya, itu adalah pemikiran yang hanya melihat dari satu sisi saja. Banyak kpopers Indonesia yang objektif pada apa yang mereka suka dan mana yang menjadi tanggung jawab mereka kok, seperti dimana saat Indonesia (negaranya) dilecehkan pasti mereka turun tangan untuk membela Indonesia entah hanya melalui sosial media atau turun tangan. Suka kpop juga bukan berarti tidak cinta terhadap karya dan budaya lokal, kalau memang produk Indonesia bagus pasti diapresiasi. Dan juga soal karya Indonesia entah itu musik, film, olahraga, dan semua budaya Indonesia adalah yang terbaik. Tapi, dari persoalan plagiarisme di Indonesia tidak sedikit yang melakukannya, contohnya antara girl group asal Indonesia CherryBelle dan girl group asal Korea SNSD. Dari persoalan plagiarisme yang terjadi menjadi awal muncul pemikiran negatif saat ini. Memang banyak dan bahkan hampir seluruh idol Kpop memiliki fisik yang menjadi alasan semua orang bisa menyukainya, tapi lihatlah juga dari banyaknya prestasi yang didapat, perjuangan, serta karya yang telah mereka buat. Itu yang menjadi dorongan tersendiri bagi para kpopers menyukainya serta menjadikannya sebagai motivasi.

Novaya Citra S 2022-B: Menurut saya sah-sah saja memiliki seorang idola baik kpop maupun western. Apabila kegiatannya tidak menganggu ataupun merugikan orang lain itu tidak masalah. Apalagi sekarang banyak sekali kegiatan amal yang dilakukan oleh para penggemar kpop dan western dengan mengatasnamakan idolanya. Selain itu banyak dari mereka yang menggunakan idolanya sebagai penyemangat dalam hidup, penyemangat dalam menimba ilmu, dan banyak lagi. Jadi mengidolakan sesuatu itu boleh saja asal tidak memberikan dampak buruk bagi diri sendiri maupun orang lain.

Laila Karima 2022-B: Dampak baik yang diberikan dari adanya Kpop bisa menunjukkan bahwa persatuan itu bisa dilakukan dengan baik apabila ada suatu kesamaan, dalam hal ini sama-sama memiliki ketertarikan dalam satu hal yang sama. Balance dengan adanya dampak buruk, kadang adanya fanatisme membuat sebuah hal fatal dalam keadaan tertentu.

Barbieta M 2022-B: Tidak ada salahnya menyukai/mengagumi idola bahkan sampai membeli tiket konser, merchandise, dll, itu adalah hak mereka.. selama tidak merugikan dan menggangu orang lain. Saya juga memiliki idola yang saya suka, dan menurut saya mengeluarkan uang untuk mereka juga sebuah self-reward atas usaha mereka selama ini. Apalagi saya melihat idola saya sejak kecil, mengikuti perkembangannya sampai dia sukses itu merupakan sebuah kebanggaan tersendiri bagi saya. tapi jangan sampai karena terlalu fokus akan idola kita sampai menghiraukan hal hal disekitar kita dan merugikan orang lain. ingat, semua itu baik selama tidak melewati batas.
selain sebagai hobi, fangirlling/fanboying juga bisa menjadi motivasi kita. seperti saya sendiri, melihat bias saya berhasil masuk universitas bagus membuat saya termotivasi untuk giat belajar dan masuk ke universitas yang bagus juga, saya selalu menanamkan pemikiram “jika bias bisa, maka saya juga pasti bisa.
kita harus bijak dalam berpikir dan bertindak.

Josephine Desi 2022-B: After I read this article, I think there’s nothing wrong with the NCTzens or others who want to buy a ticket concert of their idol even if it’s expensive. It’s fine if the person has enough money for it and as long as their family has no problem with it. Even if you really idolize them (your idol), you have to know your limit too. Cause, your idol might indirectly influence you. In sociology, there are 6 factors, and one of them is imitation. Imitation is an act of copying such as the way how you dressed and the way how you look (make-up/haircut) to look the same as your idol. It’s okay if you want to try to look like them, but don’t forget that we live in Indonesia. There’s a lot of difference between here and there. So, we still can try new things but don’t forget the morals and norms of our country.

Muhammad Imam Zuhdi 2022-B: Sebuah fenomena yang menurut saya sah-sah saja apapun objeknya asal tidak mengarah pada kesesatan atau negatif. Mereka rela mengeluarkan uang yang tidak sepeser,tentunya banyak untuk sebuah acara yang menampilkan idola mereka,sebagaimana itu bisa disebut hobi, Namun kita tidak tahu,dan tidak boleh berprasangka buruk juga bahwa darimana asalnya uang yang mereka keluarkan itu,”mereka” disini berkonteks pada orang-orang awam yang belum memiliki pekerjaan atau gaji yang layak untuk dikeluarkan sebagai kebutuhan tersier. Sama halnya dengan saya atau mungkin kalian ,rela mengeluarkan uang demi sebuah item atau karakter dalam suatu game online. Rela mengeluarkan uang untuk membeli buku atau novel literasi. Semua mungkin sama saja,tujuan mereka sama,hanya perbedaan eksekusi sahaja

Axel 2022-B: As someone who is into pop music and pop culture, jadi seorang fans dari suatu grup musik adalah hal yang wajar. Jikalau bisa dibilang terkena efek “youth culture” saya rasa hampir seluruh anak muda saat ini pasti terkena efek tersebut. Semua orang memiliki interest atau kesukaan yang berbeda-beda dan jika mereka mempunyai kesamaan mereka akan membuat grup untuk saling bersosialisasi satu dengan yang lain. Jikalau para pecinta buku bisa saling bersosialisasi dengan lainnya melalui seminar, temu jumpa dengan penulis buku atau bahkan hanya dengan berada di satu tempat yang banyak buku seperti perpustakaan. Para pecinta K-Pop seperti NCTzens, BTS Army, dan Blink dapat juga bersosialisasi dengan melalui konser tersebut. Jadi in a sense kita semua memiliki obsesi terhadap sesuatu yang berbeda namun tingkat keobsesian kita terhadap hal-hal yang berbeda tersebut bisa dibilang hampir sama.

Ilya 2022-B: Menurut saya, menyukai sesuatu seperti halnya boyband diatas itu boleh-boleh saja, dan bahkan dapat menambah wawasan penggemar boyband tersebut tentang bagaimana budaya masyarakat di Korea. Akan tetapi alangkah baiknya jika kita tidak berlebihan dan dapat melihat situasi, seperti halnya jika kita tidak memiliki uang untuk menonton konser tersebut secara live, kita tidak usah memaksakan diri sampai meminta/meminjam uang dari orang lain, karena percaya tidak percaya kita pasti akan kesulitan dan menyesal dimasa depan jika kita rela berhutang hanya demi kesenangan belaka. Dan untuk kita yang sangat menyukai lagu dan gerakan tarian group tersebut, sebaiknya kita tahu situasi untuk meniru tarian dan nyanyian mereka, karena tidak jarang saya menyaksikan anak-anak yang masih remaja dianggap gila oleh masyarakat yang awam oleh lagu dan tarian tersebut, saya merasa kasihan terhadap mereka. Saya harap comment saya ini bisa diambil hal positifnya. Tambahan: remaja di tempat asal saya tersebut dianggap gila karena menyanyi dan menarikan lagu-lagu korea di tengah jalan desa.

Mansya Aqsa 2022-B: After I read this, there’s a big question inside my head “how and what made them love and support NCT like this? “. In comparison, I’ve never Idolized anyone that bad,so I’m interested to find out the answer. But that’s another time story. Talking about the impact of K-POP to our own culture, and what can we do about it all I can answer is it’s in every individual heart of how will each person face it. In my honet opinion, You can wear or style whatever you want BUT with a mindset that’s there’s a norm. Living in Indonesia where norm is so important, and also a country where religion is number one, you can’t wear anything that’s too open like what your idol do.
Also, there’s nothing wrong with Idolisizing an Idol BUT just don’t be overly Idolisizing them, anythung that’s too over is not good. Last but not least, that ticker price is so so pricey but I can understand that.

Muhammad Reza Pahlevi 2022-D: Bagi saya membeli tiket konser, album, maupun segala merchandise resmi dari mereka adalah salah satu bentuk hobi yang positif, daripada dibuat untuk hal hal yang berbsu negatif semisal mabuk, minum dll. Karena saya juga kpopers (once) dan saya cukup menyayangkan jika masyarakat awam mengkritik tindakan pembelian sebagai tindakan pemborosan.

Reydo Aira 2022-D: Saya sebagai salah satu penggemar NCT / NCTZen Setelah membaca artikel ini tentu saya merasakan apa yang mereka rasakan. Selama mereka melakukan nya dengan positif / tidak merugikan orang lain itu tak apa. Tetapi yang sangat disayangkan ialah masih ada beberapa orang yang kurang menghormati hobi kita/mereka dengan mengatai, mengkritik tentang hal tersebut. Saya hanya takut bahwa secara tidak langsung beberapa orang yang mengkritik hobi kami/mereka itu mengatai negara asal idol tersebut yang tentu saja akan dipandang buruk dengan negara itu yaitu Korea Selatan. Bagaimana Indonesia mau menjadi negara yang maju jika beberapa orang seperti itu terus beraksi.

Ones 2022-D : Untuk kita disebut negara konsumer memang betul adanya , karena kita secara tidak langsung terkomsumsi oleh arus globalisasi yang liar ini , tapi kalau disebut kurang memproduksi juga masih kurang. Kawan2 muda kami juga masih banyak yang memproduksi sesuatu bermanfaat , mulai dari budaya sampai ekonomi , contohny ya mulai dari industri perfilman , banyak film – film sekarang yang sudah dibilang masuk kriteria Hollywood , dan short2 film yang sudah tayang lebih dari satu juta. Industri musik juga sudah dibilang meroket untuk saat ini , contohnya mas pamungkas yang lagunya sudah abroad dari Indonesia. Ya jadi untuk dibilang kita kurang memproduksi kata saya negara lain juga ada yang hanya bisa mengomsumsi tanpa bisa berkontribusi dalam produksi.

Muhammad Allif Muafi 2022: Perlu diketahui bahwa menyukai K-pop itu boleh, namun tidak boleh hukumnya jika menonton drama Korea atau menyukai K-Pop secara berlebihan, apalagi sampai lupa salat dan waktu ibadah. Jika itu terjadi, maka menyukai K-Pop masuk kategori haram, sebaiknya seseorang bisa mengontrol diri dalam mengidolan seorang K-pop.

*Terima kasih atas segala tanggapan yang mahasiswa berikan, yang bisa saling memperkuat satu sama lain.

 

 

Author: admin

MUCH. KHOIRI adalah dosen Kajian Budaya/Sastra dan Creative Writing, penggerak literasi, blogger, editor, penulis 70 buku dari Unesa. #Kitab Kehidupan (Genta Hidayah, 2021). #Menjerat Teror(isme) (Uwais Inspirasi Indonesia, 2022)

6 thoughts on “APA KATA MAHASISWA TENTANG ARTIKEL “KONSER DAN NCTZENS””

  1. Mukminin says:

    Terima kasih Abah Khoiri telah memberi model atau contoh pembelajaran aktif interaktif dengan IT kepada Mahasiswa sehingga suasana jadi menyenangkan mahasiswa berani berkomentar sesuai sudut pandang masing

    1. admin says:

      Sudah bisa berjalan, lebih memberikan ruang kepada mhs untuk berekspresi.

  2. Daswatia Asuty says:

    Cara yg jitu. Membaca tulisan mengungkapkan banyak hal tentang penulisnya . Kaya informasi. 🙏🏻🙏🏻🙏🏻 Sukses pak Dosen 👍👍👍

    1. admin says:

      Terima kasih banyak nggih. Sangat menguatkan.

  3. Widut says:

    Mantap. Bisa memantik mahasiswa untuk menyusun kata-kata. 👍👍👍

    1. admin says:

      Terima kasih banyak, B Widut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *