PENTINGNYA PEMAHAMAN KAIDAH MENULIS PUISI: Kata Pengantar Buku

Oleh Much. Khoiri

SELAMAT DATANG di buku yang bertajuk Merajut Kata Selaksa Makna: Antologi Puisi Guru Literasi Indonesia. Selamat memasuki buku sebagai ruang belajar ini, yang ditulis bersama oleh puluhan guru literasi–guru yang sekaligus bertindak sebagai penggiat literasi.

Mengapa buku ini perlu dianggap sebagai ruang belajar? Sebab, begitu pembaca menikmati dan menyelami setiap puisi yang ada, pembaca sejatinya sedang mengalami proses belajar, belajar baik aneka bentuknya maupun variasi isinya. Terlebih, buku ini merupakan himpunan puluhan penulis, keanekaragaman bentuk dan isi pastilah hadir di dalamnya, dan itu tak lain dan bukan merupakan bahan kaya untuk belajar.

Sumber gambar: Dok Cakinin

Keanekaragaman bentuk dan isi puisi di dalam buku ini, tentu saja, tak terlepas dari tingkat pemahaman masing-masing guru literasi tentang puisi. Dengan kata lain, masing-masing guru literasi memiliki “teori (menulis) puisi” yang berbeda, sehingga “praktik”-nya, yakni menulis puisi itu sendiri, kemudian menghasilkan puisi yang berbeda kualitasnya.

Pertanyaannya, apakah menulis puisi harus dimulai atau dibarengi dengan pemahaman tentang kaidah menulis puisi? Dalam salah satu buku saya (kalau tak salah Writing Is Selling (2018)), saya menandaskan bahwa untuk menulis suatu genre tulisan, termasuk puisi, teori itu penting, sedangkan praktik dan latihannya wajib. Tidak harus menguasai teori secara sempurna; tetapi jangan sampai menulis puisi tanpa teori sama sekali.

Ibaratnya orang belajar naik sepeda, untuk mampu naik sepeda, dia harus tahu tentang teori naik sepeda, setidaknya teori dasarnya: bagaimana menuntun sepeda, mengayuh, mengerem, mengebel sambil menyetir, dan turun dari sadel. Selanjutnya tinggal bagaimana dia mempraktikkan dan melatih dirinya.  Ketrampilan yang sama berlaku bagi orang yang menulis puisi.

Dapatkah orang menulis puisi tanpa memahami tentang teori atau kaidah menulis puisi? Mungkin saja bisa, namun tingkat kegagalannya lebih tinggi, dibanding orang lain yang menulis puisi dengan bekal pemahaman kaidah puisi. Orang yang menulis tanpa pemahaman kaidahnya ibarat orang belajar naik sepeda yang tidak tahu bagaimana menuntun sepeda, mengayuh, mengerem, mengebel sambil menyetir, dan turun dari sadel.

#

Sekarang, saya mengajak menyegarkan pemahaman tentang kaidah penulisan puisi. Sebagai salah satu genre utama Sastra, puisi (poem, poetry) merupakan abstraksi kehidupan dan pengalaman manusia. Kata kunci “abstraksi” ini penting, sebab puisi atau karya sastra secara umum bukan semata fakta mentah, melainkan saripati,cerminan, pantulan dari fakta.

Dengan kata lain, puisi hakikatnya sudah merupakan hasil olahan dari fakta. Ia adalah olahan dari fakta kehidupan dan pengalaman manusia, yang dibumbui dengan imajinasi. Jadi, puisi itu bukan semata fakta, juga bukan semata fiksi (imajinasi), melainkan gabungan dari keduanya.

Karena itu, jika kita ingin menulis puisi, kita perlu memegang prinsip bahwa kita tidak sedang menulis berita, fakta, fenomena secara mentah dan apa adanya. Fakta sebagai bahan puisi harus diolah, sesuai dengan kaidah penulisan puisi. Mengapa demikian? Puisi itu, sebagaimana genre sastra yang lain, memiliki kaidahnya sendiri. Kaidahnya berbeda dengan kaidah prosa (cerpen, novel, novelet) dan drama atau lakon. Meski prosa, puisi dan drama adalah abstraksi kehidupan manusia dan pengalamannya, namun puisi memiliki kaidah penulisan sendiri.

Puisi, antara lain, bentuknya terikat, tidak seperti prosa atau drama. Prosa lebih luwes; drama lebih berupa dialog. Kalau puisi, lebih terikat sejumlah “kaidah” yang sedikit rumit, yang sebenarnya tidak sulit jika terbiasa. Menulis puisi perlu mempertimbangkan imagery, simbol, rima dan ritma, serta majas. Unsur-unsur ini penting bagi puisi.

Imagery itu pembentukan suasana citraan (image) agar pembaca menangkap suasana, tempat, atmosfir mana puisi itu gambarkan. Dengan pilihan diksi yang tepat, pembaca bisa menangkap betapa penunggang kuda dalam puisi Robert Frost “Stopping by Woods on A Snowy Evening” berada dalam daerah bersalju yang atis. Pelukisan setting di sebuah hutan di musim dingin dan sunyi, membuat pembaca membayangkan betapa suara ringkik kuda pun menjadi sahabat yang baik.

Simbil juga perlu diperhatikan. Simbol bisa mengacu ke bentuk benda atau warna, misalnya. “Wajahnya mendung kelam”, ini simbolisasi atas kondisi sedihnya seseorang, yang sedang menahan air mata. Amat boleh jadi, ambrolnya air mata terbayang untuk segera terjadi. Kata “mendung” itu sendiri sudah merupakan symbol, dipertegas dengan kata “kelam”.

Lalu, apakah perlu rima setiap kali menulis puisi? Sebaiknya ya, sebab itu salah satu kaidah puisi, yang ada baiknya diikuti meski tidak sesaklek puisi tempo dulu (seperti syair, pantun). Ada puisi bebas (free verse) yang dulu sudah digelorakan Chairil Anwar lewat sajak “Aku”. Dalam sajak itu rima-nya agak luwes. Demikian pun dalam puisi “Aku Ingin” karya Sapardi Djoko Damono.

Namun, jangan lupa rima itu perlu ditunjang dengan ritma. Ritma itu semacam ketukan atau stress yang bertumpu pada suku kata, yang lazimnya perlu dihitung ketika menulis. Tatkala dibaca di depan umum, ia terdengar enak. Ingat, dalam sebuah buku ditegaskan, bahwa puisi itu “sense and sound.”

Pertanyaannya, apakah harus berjumlah ritma tertentu seperti tembang Jawa? Untuk puisi-puisi lama semacam syair dan pantun, misalnya, jumlah ritma dan bunyi rima itu wajib diperhatikan. Namun, jika puisi itu sajak bebas, ritma ya tidak harus seragam per baris misalnya. Kalau tembang Jawa, itu masih sangat kuat dalam memegang guru lagu (rima) dan ritma-nya. Tembang Jawa bukan sajak bebas.

Sekarang, kita bicara tentang majas (figures of speech). Mengapa kita perlu majas? Ya karena puisi itu bukan semata fakta, melainkan abstraksi dari fakta kehidupan dan pengalaman manusia. Jadi, menyampaikannya ya tidak lewat bahasa lugas dan literal (denotatif), melainkan ada baiknya lebih banyak yang konotatif. Kalau lugas dan apa adanya itu bahasa untuk tulisan fakta, semisal opini atau PTK, tapi kalau bahasa puisi itu lebih “estetik”.

Bukan berarti bahwa bahasa puisi itu harus berbunga-bunga (flowery words), namun diksi yang indah yang punya makna. Barisan diksi yang berbunga-bunga mungkin kosong makna, sebaliknya diksi yang tidak terlalu berbunga malah mengandung makna yang indah. “Kutitipkan rinduku pada angin….” Apakah makna di dalam barisan kata ini?

Perhatikan ini. Ketika Chairil Anwar menyebut “Aku ini binatang jalang dari kumpulannya terbuang….”, adakah diksi yg indah? Tidak. Tapi isinya lah yang indah. Indah apanya? Ya maknanya yang dalam. Bahwa “aku” (termasuk kita) adalah binatang yang punya nafsu jalang. Wis duwe bojo ayu, ya matane jelalatan kalau ketemu wong ayu. Wis sarapan isuk, jam 10 ditawari bakso ya oke, jam 12 diajak maksi ya mangga, jam 3 siang diajak makan rujak ya budal. Itulah kejalangan kita. Chairil bisa mengabstraksikan nafsu jalang manusia.

Maka, kita memakai majas, misalnya personifikasi, metafora, simile, hiperbola, dsb. Personifikasi, itu menganggap benda mati seperti manusia, sehingga bilangnya misalnya: “Nyiur melambai”, “Ombak yang menari-nari”, “Angin yang membelai tanah seberang”. Sementara, matafora itu pembandingan dua objek tanpa kata “seperti, laksana, bak, bagaikan”. Misalnya: “Engkau matahariku, sayang”, “Engkau nafasku, engkau hidupku, engkau segalaku”….

Adapun simile, mirip dengan metafora, tapi menggunakan kata “laksana, seperti, bak, bagai”. Contohnya: “Engkau bagaikan bintang di langit”, “Engkau laksana awan yang mengintai isi hatiku”. Lalu hiperbola, melebih2kan, untuk memberi penyangatan atau aksentuasi. Misalnya: “Hatiku ambrol karena hantaman cintamu”, “Matanya nanar memabakar bumi”,

Itulah empat majas yang paling sering muncul di dalam puisi. Namun, masih ada beberapa yang lain. Silakan bisa ditanyakan Kiai Google saja. Yang penting, adalah bagaimana kita malatih diri dalam menulisnya. Untuk sementara, berikut ini saya berikan sebuah contoh puisi saya:

 

MENGAPA AKU RINDU KAU? 

Puisi Much. Khoiri

 

Jika kau bertanya mengapa aku rindu kau?

Kini kujawab, laksana hujan tak perlu mendung

Untuk menjawab mengapa air tercurah

Menggenangi setiap jengkal tanah.

 

Jika kau bertanya mengapa aku rindu kau?

Kan kujawab, laksana angin tak perlu rumput

Untuk menjawab mengapa seluruh desaunya

Mendendang senandung gunung dan telaga.

 

Jika kau bertanya lagi mengapa aku rindu kau?

Kan kujawab lagi, laksana petang tak perlu subuh

Atau laksana malam tak perlu rembulan

Untuk menjawab mengapa rindu kita

Merentang tanpa batas rasa manusia.

 

Engkau matahariku, percayalah:

Jauhmu melimpahiku kekuatan

Dekatmu adalah jalan penyatuan

Kita akan menjadi abu bersama

Untuk menerima takdir: Cinta!

 

Gresik, 18.11.2013

 

Jika ada pertanyaan apakah kita perlu belajar pada karya-karya terdahulu? Saya tegaskan ya: Kita harus lebih banyak membaca karya penyair-penyair yang bagus. Di Indonesia, kalau mau belajar puisi dengan bahasa yang kelihatannya sederhana tapi dalam, silakan membaca karya WS Rendra, Sapardi Djoko Damono, Taufik Ismail, Emha Ainun Nadjib.

Di dunia Barat kita bisa membaca karya Emily Dickinson, Robert Frost, Langston Hughes misalnya. Tidak perlu membaca yang berat semisal William Shakespeare misalnya. Pengarang yang tersebut terakhir ini memang kelas berat, yang perlu konsentrasi lebih hanya untuk memahami puisi-puisinya.

#

Paparan di atas diharapkan menjadi bahan tambahan untuk memahami puisi yang telah kita tulis, termasuk pula untuk memahami puisi-puisi yang dihimpun di dalam buku ini. Tujuannya bukan untuk menghakimi terhadap puisi-puisi yang ada, melainkan untuk memperkaya pembelajaran kreatif selanjutnya. Sekali lagi, buku antologi yang sedang pembaca pegang ini adalah ruang belajar yang layak dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Meski demikian, belajar menulis puisi itu, sebagaimana belajar menulis genre tulisan lain, berpulang kembali ke siapa penulisnya. Bagi mereka yang suka taat kaidah, mereka akan berprinsip, bahwa kaidah ya kaidah, yang perlu dipertimbangkan untuk diikuti, agar tulisan yang dihasilkan berbeda bentuk dengan genre lain. Sebaliknya, bagi yang tidak suka mendewakan kaidah, puisi tetap sebuah pilihan wahana ekspresi yang dijiwai kebebasan.

Namun, satu hal tidak bisa dimungkiri, bahwa setiap penulis akan berusaha berlatih menulis karyanya dan akhirnya menemukan style-nya sendiri, tentu setelah mengarungi proses panjang. Bagaimana pun, practice makes all things perfect, praktik dan latihan membuat segalanya sempurna. Seberapa keberhasilannya, itu bergantung pada upaya (effort) yang diberikannya.*

Gresik, 31 Desember 2021

Author: admin

MUCH. KHOIRI adalah dosen Kajian Budaya/Sastra dan Creative Writing, sponsor literasi, blogger, certified editor & writer 74 buku dari Unesa. Di antaranya "Kitab Kehidupan" (2021) dan "Menjerat Teror(isme): Eks Napiter Bicara, Keluarga Bersaksi" (2022).

61 thoughts on “PENTINGNYA PEMAHAMAN KAIDAH MENULIS PUISI: Kata Pengantar Buku”

  1. Raja Zainol Afandi,S.Pd.SD says:

    Terima kasih Pak atas saran dan ilmu yang bermanfaat ,semoga mejadi penyemangat untuk saya terus berkaya dan menciptakan sebuah Puisi yang mengandung makna dan rasa yang mendalam untuk dicerna.Terima kasih pak

  2. Sumintarsih says:

    Ilmu yg sangat bermanfaat.
    Apa pun, ada ilmunya.
    Terima kasih Pak.

  3. I Made Jimat says:

    Catatan Pak Dosen, catatan dalam dan penuh makna.
    Memberi semangat menggugah hasrat untuk menyadari betapa pentingnya teori dalam menulis, terutama menulis sastra bentuk puisi.
    Puisi sebagai bahasa tulisan yang menggambarkan catatan faktual tentang penulia dan lingkungannya.
    Berada antara gampang dan susah menulis puisi.

    Semoga pesan sarat dan penuh syarat dari Ahli Sastra ini meneguhkan hati agar tidak kucel berkecil hati, tetapi ada warna baru sebagai rasa jengah berkarya dan berkarya lagi.

    Matur nuhun Pak Dosen.
    Top dan berbagi.

  4. Mamuk S Marwanto says:

    Jadi teringat pelajaran bahasa Indonesia semasa SMP dan SMA tentang sastra, terutama kaidah-kaidah puisi.
    Jadi segar kembali tentang sebuah ilmu sastra. Yang begitu indah dalam mengungkapkan kegembiraan maupun kegetiran kehidupan. Mksh mas. Much. Khoiri🙏😍

  5. Bezaliel Oliver Wardana 2021A says:

    Terima kasih atas informasinya, pak. Saya memang merasa ada keunikan sendiri pada sastra puisi, yaitu kata-kata flowery tersebut. Rasanya akan aneh jika kata-kata flowery tersebut tidak ada sama sekali dalam sebuah puisi.

  6. Rahma Ani Qotuz Zahra 2021A says:

    Terima kasih atas tulisan Bapak yang sangat bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan saya tentang penulisan kaidah puisi. Selain itu, puisi yang Bapak buat juga sangat bermakna dan menarik. Sehat selalu Bapak🙏

  7. Pingback: madridbet
  8. Pingback: meritroyalbet
  9. Pingback: meritroyalbet
  10. Pingback: eurocasino
  11. Pingback: meritroyalbet
  12. Pingback: bahis siteleri
  13. Pingback: meritking
  14. Pingback: A片
  15. docary says:

    priligy generic uk unde gasesc priligy priligy dapoxetine forum

  16. pedGrill says:

    where to buy generic stromectol coupon without prescription can i give my dog ivermectin how to worm dogs with ivermectin

  17. Ones 117 22C says:

    Terima Kasih Atas tulisannya dan kutipan sendiri dari bapak, saya sebagai peminat puisi juga setuju tentang sebagaimana puisi itu harus tau dasarnya, setidaknya dasarnya dulu baru bisa main dengan liar dengan karya puisi ini. Karena setiap orang punya versinya masing – masing
    Terima Kasih.

  18. Pemahaman puisi yang sangat berharga pak, karena bapak membagikan kepada kami semua. Nice poems, sir it was such a romantic poems, I love it.

    1. admin says:

      Makasih Ataqsa

  19. Alhamdulillah semangat Sepanjang Masa Succesfull Sedulur SatuPena SatuHati SatuJiwa SatuRasa KOMPAK KEBERSAMAAN sepanjang masa Succesfull Sedulur Profesor Muh. Khoiri Koordinator GRESIK SATUPENA JAWA TIMUR BERGERAK PESAT Melejit

    Manfaat Mantaf full
    Matur Suwun sae

    1. admin says:

      Mas Ketua, matur nuwun sanget, semoga selalu sehat

  20. At this time it appears like BlogEngine is the best blogging platform available right now. (from what I’ve read) Is that what you’re using on your blog?

  21. wallpea.co.uk wall pea united kingdom solar and blog page best bitcoin trade center

  22. Enlarry says:

    generic for cialis Baseline median serum hormone levels were similar between the two groups

  23. Thank you for any other informative website. Where else may I get that kind of information written in such a perfect method? I have a mission that I am simply now working on, and I’ve been on the look out for such information.

  24. Enlarry says:

    generic cialis tadalafil This is similar to the findings of Cartotto et al

  25. Pingback: madridbet
  26. emrekozan.com bilgisayar yazılım sistemleri mekatronik ve mobil activitas dustems and result page link

  27. invoicefactorings.net These platforms have revolutionized the way people earn money

  28. Jimmykip says:

    how can i get prednisone online without a prescription: https://prednisone1st.store/# prednisone 50 mg for sale

  29. ClaudeSyday says:

    medicine amoxicillin 500 amoxicillin 500 mg brand name – where can i buy amoxicillin over the counter

  30. Scottnam says:

    cheap canadian pharmacy maple leaf pharmacy in canada

  31. Larrywag says:

    order cheap propecia pill buy cheap propecia pills

  32. Jamestooft says:

    can i get cheap mobic pills can i order mobic without dr prescription where buy generic mobic pills

  33. Khxwzh says:

    fenofibrate over the counter tricor pills where to buy fenofibrate without a prescription

  34. ClaudeSyday says:

    buy amoxicillin without prescription amoxicillin online no prescription – amoxicillin without a prescription

  35. CharlesHoowl says:

    Cautions.
    generic ed pills: cheap erectile dysfunction – best pills for ed
    Comprehensive side effect and adverse reaction information.

  36. BrentImili says:

    cost of cheap propecia pill get propecia no prescription

  37. Larrywag says:

    how much is amoxicillin: amoxicillin 500mg buy amoxicillin 500mg

  38. CharlesVor says:

    best pill for ed: erection pills viagra online – new ed drugs

  39. ClaudeSyday says:

    can i get mobic pills: can i get generic mobic without prescription – can you buy cheap mobic without rx

  40. Larrywag says:

    amoxicillin 1000 mg capsule: amoxicillin over the counter in canada amoxicillin price without insurance

  41. CharlesHoowl says:

    Best and news about drug.
    can i purchase cheap mobic: buy mobic no prescription – where can i buy generic mobic without dr prescription
    Prescription Drug Information, Interactions & Side.

  42. ClaudeSyday says:

    medication for ed dysfunction: over the counter erectile dysfunction pills – best ed pill

  43. BrentImili says:

    where can you buy amoxicillin over the counter amoxicillin no prescipion – amoxicillin no prescription

  44. CharlesVor says:

    treatments for ed: treatment of ed – ed pills gnc

  45. Darylspimb says:

    https://mobic.store/# buy mobic online

  46. Larrywag says:

    impotence pills ed treatments best ed treatment pills

  47. Albertchach says:

    mexican drugstore online: buying from online mexican pharmacy – п»їbest mexican online pharmacies

  48. Freddytraix says:

    pharmacy website india: india online pharmacy – cheapest online pharmacy india

  49. Albertchach says:

    medication from mexico pharmacy: medicine in mexico pharmacies – mexican drugstore online

  50. RobertNef says:

    http://mexpharmacy.sbs/# buying prescription drugs in mexico

  51. Vcuzna says:

    zaditor price tofranil brand order tofranil

  52. Freddytraix says:

    mexico drug stores pharmacies: buying from online mexican pharmacy – best online pharmacies in mexico

  53. Zxvlca says:

    buy cialis 40mg without prescription cialis price viagra pill

  54. Albertchach says:

    india online pharmacy: reputable indian pharmacies – online shopping pharmacy india

  55. smarticpro says:

    Smartic pro London Serhat Bozlak

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *