Oleh: Much. Khoiri
Agar tulisan kita dikenali sebagai sebuah tulisan tertentu atau bukan, marilah kita menulis sesuai dengan kaidah genre tertentu. Setiap genre tulisan memiliki kaidahnya sendiri. Meski mungkin ada irisan persamaan kaidah antara satu genre dan genre lain, ada cirikhas pembeda yang dimiliki suatu genre tulisan dan tidak dimiliki oleh genre tulisan lain.
Sebutlah kita mengenal tulisan dengan genre cerpen, pentigraf, puisi atau sajak, drama atau lakon, feature, catatan harian, catatan perjalanan, opini (termasuk resensi), refleksi, dan reportase. Pentigraf hakikatnya adalah cerpen; karena itu kaidahnya secara umum ya menganut kaidah cerpen. Cerpen tentu berbeda dengan puisi, tidak sama dengan drama, juga reportase, atau catatan perjalanan.

Sumber gambar: Dokumen Pribadi
Adapun kaidah-kaidah setiap genre, sebenarnya, sudah tersedia di sejumlah referensi, baik online maupun offline. Yang online, tinggal browsing lewat googling, dengan mengetik kata-kata kunci, referensi tidak sulit ditemukan. Saya jamin, pasti ada link atau referensi pdf—baik buku maupun jurnal—yang dapat kita baca sejenak untuk mengenalnya dengan baik. Latihan menulis wajib, tapi jangan lupakan kaidahnya.
Masalahnya adalah kita kerap kurang telaten untuk membaca dulu kaidahnya, hanya keburu (saking semangatnya) ingin menulis saja: Kita hanya keburu mancal sepeda, padahal kita belum tahu apa yang dimaksud pedal, sadel, rem, dan teknik memedalnya. Akibatnya apa? Kita nabrak-nabrak pagar atau orang berjalan—untuk menggambarkan tidak teraturnya tulisan kita.
Nah, padahal jika kita menulis sesuai kaidah genre-genre tersebut, lalu kita tunjukkan kepada pembaca, pembaca akan mengenalinya: “Oh, ini cerpen, itu puisi, itu lagi feature” dan seterusnya. Jika tidak dikenalinya, ada tiga kemungkinan, pertama, pembaca tidak punya kapasitas untuk mengkritisi dan menilai karya itu termasuk genre apa; dan kedua, pembaca mungkin tidak berminat saja; ketiga, tulisannya memang tidak masuk ke genre mana pun.
Suatu grup literasi diharapkan bisa bertindak sebagai forum (madrasah) bagi keluarganya untuk belajar menulis berbagai genre dengan baik. Setiap anggota grup akan mencoba untuk menulis berdasarkan genre tertentu—bukan asal menulis atau menulis secara asal. Sudah telanjur menjadi keluarga grup literasi, dan karena itu, harus mau mendidik diri untuk kemampuan menulis yang lebih baik.
Dengan demikian, sedikit demi sedikit, para anggota keluarga grup literasi akan belajar menulis genre-genre seperti cerpen, pentigraf, puisi atau sajak, drama atau lakon, feature, catatan harian, catatan perjalanan, opini (termasuk resensi), refleksi, dan reportase. Karena konteksnya belajar, ya tentu akan ada masukan, ujian, dan keputusan hasilnya, apakah naik tingkat atauhkah tidak. Dan perlu diingat, bahwa selain mendapat masukan orang lain, kita belajar dengan menolong diri sendiri.
Mulai hari ini marilah tancapkan di dalam hati, bahwa kita menulis sesuai dengan kaidah genre tulisan tertentu. Tidak harus semua genre dikuasai dengan tuntas, namun menguasai sejumlah genre akan sangat bermanfaat bagi kelancaran proses menulis. Penulis dengan kemampuan menulis sejumlah genre tidak akan pusing hari ini akan menulis apa. Satu objek bisa ditulis menjadi lebih dari satu genre tulisan. Tidak percaya? Coba saja!
Kabede, 2 April 2021
Siap…
Matur nuwun
Semoga tulisan saya bisa naik kelas. …
Hem… Benar-benar TOP BGT…
Thanks… I’ll try…
Thanks so much
Inggih, Pak. Matur nuwun. Baru saya coba ini
Semangat belajar, terima kasih Pak Emcho
Sani2 Bu. Terus belajar
Terimakasih ilmunya Ba…
Inggih sami2
Insyaallah Pak. Bulan-bulan kemarin sudah lumayan untuk pemanasan, Semoga mulai sekarang tulisan bisa terarah. Nuwun…
Betul B Min. Skrg sdh panas
Terima kasih guruku atas ilmunya
Terima kasih guruku atas ilmunya yg luar biasa
Saling mebguatkan, Omjay
In Syaa Allah, saya mau kirim tulisan malam ini genre feature. Mohon krisan Bapak gih. Mau nulis dulu… Pejuang deadline jam min 2.
Silakan menulis feature, Bu.
Terus terang saya banyak belajar dengan membaca tulisan pak Khoiri dan teman-teman di grup. Terima kasih ilmunya.
Tulisan bisa dipelajari, asalkan serius. Sayangnya, hanya sedikit orang yg mau membaca tulisan orang lain untuk dipelajari.
Terima kasih atas informasi hari ini, Pak Khoiri
ATM gaya tulisan yang informatif sip markusip..sistematis joz. Matur nuwun Pak Haji
Ilmu yang bermanfaat. Terima kasih Pak Emco
Terima kasih ilmunya
Jazakumullaah khoir, Master.
Siap Mr. Terima kasih
Terima pak ilmunya. Saya penulis pemula yang terus berusaha untuk menulis dan belajar mencari genre.