Oleh: Much. Khoiri
Ada pertanyaan dari seorang mahasiswa S1 2020-A begini: “Sebagai mahasiswa dengan kesibukan yang padat dalam belajar, apakah memperbanyak membaca karya sastra merupakan hal yang dapat diprioritaskan? Ini mengingat adanya doktrin bahwa lebih baik menghabiskan waktu untuk membaca buku pelajaran dibandingkan membaca karya sastra yang tidak akan memberikan efek terhadap prestasi di sekolah.”
Dari pertanyaan menarik itu, ada dua hal yang perlu ditanggapi. Pertama tentang seberapa penting membaca karya sastra dibandingkan dengan mata pelajaran, dan kedua tentang adanya “doktrin” untuk lebih membaca buku pelajaran dari pada buku sastra. Tampaknya konteks pertanyaan ini adalah sekolah menengah, meski bisa ditarik pula dalam konteks perguruan tinggi pada umumnya.
Saya akan menjawab pertanyaan tersebut dari nomor dua. Saya terkejut adanya fakta, yang disebutkan mahasiswa di atas, bahwa ada semacam “doktrin”untuk membaca buku pelajaran dari pada buku sastra. Benarkah fakta ada doktrin halus seperti itu? Apakah saking banyaknya mapel yang di-UN-kan, sehingga perlu persiapan matang untuk hanya fokus pada mapel-mapel tersebut? Dengan begitu, mapel bahasa (termasuk membaca buku sastra) diabaikan? Atau jika mapel bahasa sudah diperhatikan, namun siswa tidak pernah mendapat materi sastra?
Mudah-mudahan fakta tersebut hanya berlaku di sebagian kecil sekolah menengah dalam empat tahun terakhir ini. Mengapa? Sejak 2016 Gerakan Literasi Sekolah (GLS) sudah mulai masuk ke sekolah—dan sejak itu proses pembiasaan dalam GLS mulai dijalankan. Memang siswa diminta untuk “membaca yang disukai” dalam 15 menit sebelum pelajaran dimulai. Di antara buku yang dibaca siswa—sebagaimana yang telah dan sedang saya teliti—ada juga buku-buku sastra, terutama novel (baik berbahasa Indonesia maupun berbahasa Inggris).
Bahkan, di sebagian sekolah telah terjadi peningkatan pelaksanaan GLS, dari tahap pembiasaan menuju tahap pengembangan—malah ada yang sudah mulai menjalankan tahap pembelajaran literasi. Dengan hadirnya tahap-tahap ini dalam praktik GLS secara nyata, sumber belajar di perpustakaan dan sudut baca sudahlah memadai—dengan aneka buku fiksi dan nonfiksi. Dalam kondisi ini ruang bagi mereka yang tidak membaca buku semakin sempit. Semua harus membaca buku, termasuk karya sastra yang disukainya.
Saya berharap, bahwa fakta adanya “doktrin” untuk hanya membaca buku-buku mapel dari pada buku sastra, hanya berlaku di sebagian (kecil) sekolah menengah, sementara sebagian besar sudah tidak ditemukan fakta sejenis. Harus diakui bahwa minat siswa membaca karya sastra masih rendah disandingkan minat siswa di negeri-negeri maju seperti Australia, Amerika, Swiss, dan sebagainya. Pemerintah mereka telah mewajibkan siswa untuk mengkhatamkan karya sastra dengan jumlah tertentu dalam setiap tahun.
Jadi, hari demi hari, saya yakin, jumlah siswa Indonesia yang membaca karya sastra akan meningkat—sehingga tragedi (baca) nol buku (sastra) (yang pernah diteliti oleh penyair Taufiq Ismail) berangsur-angsur akan hilang dari dunia pendidikan. Diperlukan aturan main yang jelas dari pemerintah (dalam hal ini Kementerian Pendidikan) untuk menyegerakan tercapainya kondisi masyarakat literat, termasuk literat sastra.
Maka, dengan perspektif itu, pertanyaan pertama “Sebagai mahasiswa dengan kesibukan yang padat dalam belajar, apakah memperbanyak membaca karya sastra merupakan hal yang dapat diprioritaskan?” bisa dijawab. Jawabannya terletak pada apakah ada “pewajiban” (dengan aturan main, regulasi) membaca karya sastra? Itu menentukan seberapa penting sebenarnya membaca karya sastra.
Jika ada pewajiban membaca karya sastra, seperti di Australia misalnya, tentu saja kegiatan membaca karya sastra bisa diprioritaskan atau dipentingkan—setidaknya tidak diabaikan serta tidak dilawan dengan doktrin-doktrin yang menakutkan siswa untuk membaca karya sastra. Jika ditelusur lebih jauh, akan ada keuntungan berantai akibat membaca karya sastra itu.
Namun, selagi belum ada pewajiban membaca karya sastra, ya anggaplah kita sedang mengikuti kegiatan GLS di sekolah, yakni membaca karya sastra sesuai kadar kemampuan dan kesempatan. Jangan curahkan semua waktumu untuk membaca sastra–meskipun kamu suka, atau terkecuali engkau berkuliah di program studi Sastra Indonesia atau Sastra Inggris misalnya, sehingga engkau bisa memenuhi passion untuk membaca karya sastra.
Namun, untuk kita secara umum, menyempatkan membaca sastra itu sangat bagus untuk perkembangan diri sendiri. Ada banyak nilai atau pesan yang bisa kita petik dari karya sastra. Saya telah melakukannya sejak muda–itulah sebabnya sekarang saya juga bisa menulis karya sastra. Andaikata dulu saya tidak pernah membaca sastra, sekarang mungkin saya asing dengan karya sastra, asing pula bagaimana menulisnya.[]
KBD Gresik 20/2/2021
#Much. Khoiri (juga disapa Mr./Pak Emcho): dosen, blogger, penulis buku.
#”Write or Die: Jangan Mati sebelum Menulis Buku”
#https://muchkhoiri.com
N.B. Jangan lupa memberi tanggapan. Terima kasih.
Izin share ke komunitas Bapak
Monggo, Bu Sriyatni. Salam sehat, salam.kreatif
Alhamdulillah pak, selama saya SMP dan SMK, sekolah mewajibkan para siswa/i nya untuk membaca suatu karya sastra baik itu novel, kumpulan puisi, pantun dan sebagainya, kurang lebih 15 menit sebelum pelajaran pertama dimulai. Siswa/i juga didorong untuk membawa karya sastra tertulis favoritnya untuk disimpan di dalam sebuah lemari khusus di kelas, jadi para temannya dapat bertukar buku setiap hari.
Nah, berarti di sekolah Yoga sdh menerapkan GLS. Sebab itu, mengalami baca sastra, setidaknya saling tukar buku.
Lanjutkan, Yoga.
Selama SMP dan SMK memang Saya tidak pernah membaca karya sastra bahkan Baru menginjak jenjang kuliah Saya Baru Mengenal dan mempelajari karya sastra Karena itu adalah pilihan Saya , studi yang Saya ambil . Jadi memang agak asing bagi kami yang memang sejak dini tidak terbiasa membaca dan Mengenal sastra . Terlebih Saya siswi SMK dahulu Jadi memang benar benar asing Dengan sastra Karena Saya hanya dilatih dalam bidang yang Saya ambil saat SMK . Terimakasih atas tulisannya sekaligus menjawab pertanyaan Pak 🙏
Inilah saatnya Dian mempelajari sastra dg baik.
Terima kasih atas tulisan Bapak yang luar biasa. Untuk saya pribadi di SMP dan SMK sudah menjalani gerakan literasi, namun memang hanya beberapa buku yang saya baca karena keterbatasan waktu dan adanya beberapa mata pelajaran lainnya. Untuk saat ini karena saya mengambil prodi Sastra Inggris, saya mempunyai kesempatan untuk membaca lebih banyak karya sastra dan fokus didalamnya.
Makasih, Icha, telah mampir, juga apresiasimu. Semoga teeus berkembang ya
Semoga semakin banyak siswa yang gemar membaca yang bisa mengalahkan kegemaran ngegame akhir-akhir ini.
Aamiin. Doa yg tulus akan dikabulkan.
Terima kasih banyak atas tanggapan atas pertanyaan saya, Pak.
Memang benar bahwa beberapa sekolah menengah telah menerapkan GLS tersebut. Namun nahas, menurut pengalaman pribadi, pelaksanaan dari gerakan ini dapat dinilai kurang, karena semakin lama buku untuk mencatat progres membaca siswa tidak lagi dihiraukan yang berakhir gerakan tersebut tidak dilaksanakan kembali.
Oke, Hanif, makasih kembali
Tumor sections were mounted using SlowFade Diamond antifade reagent containing DAPI S36963, Molecular Probes viagra covered by insurance
buy prednisone 10mg online: https://prednisone1st.store/# prednisone best prices
http://cheapestedpills.com/# erectile dysfunction pills
Medscape Drugs & Diseases.
can i order generic mobic without a prescription: can i purchase cheap mobic no prescription – where to buy cheap mobic without prescription
п»їMedicament prescribing information.
cost propecia for sale order propecia without prescription
ed dysfunction treatment ed pills that work buy erection pills
cheap cialis from india Collect on the covid- 19 update bayer article nr
over the counter amoxicillin amoxicillin online without prescription – where to get amoxicillin over the counter
over the counter erectile dysfunction pills ed drug prices non prescription erection pills
tricor 160mg over the counter fenofibrate medication order fenofibrate pill
cheap erectile dysfunction pill: ed pill – best otc ed pills
non prescription ed pills: ed pills gnc – ed pills comparison
https://mobic.store/# can i buy cheap mobic no prescription
safe online pharmacies in canada canada drug pharmacy
Definitive journal of drugs and therapeutics.
ampicillin amoxicillin amoxicillin without a doctors prescription – amoxicillin 200 mg tablet
Some trends of drugs.
trustworthy canadian pharmacy canadian pharmacy meds
where can i get cheap mobic without dr prescription: how can i get cheap mobic without dr prescription – where can i buy generic mobic
generic amoxicillin online buy amoxicillin over the counter uk – amoxicillin 500 mg where to buy
cost of generic propecia without dr prescription buying propecia price
where can i buy amoxocillin amoxicillin brand name – buy amoxicillin 500mg
https://propecia1st.science/# cost of cheap propecia prices
amoxicillin 500mg capsule buy online how much is amoxicillin prescription – where can i get amoxicillin
Everything what you want to know about pills.
buying propecia tablets buy cheap propecia online
Top 100 Searched Drugs.
how to buy mobic pills cost of cheap mobic without a prescription buying cheap mobic no prescription
https://certifiedcanadapharm.store/# canadian valley pharmacy
real cialis pharmacy prescription overnight viagra delivery viagra sildenafil
http://certifiedcanadapharm.store/# canadian pharmacy cheap
indian pharmacy online: best online pharmacy india – mail order pharmacy india
canadian pharmacy near me: www canadianonlinepharmacy – pharmacy rx world canada
canadian drug pharmacy: canadian pharmacy antibiotics – canada pharmacy online